REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Langit oranye di lautan Bobotoh Biru terasa kelabu karena insiden pengeroyokan seorang suporter Persija oleh oknum Bobotoh di kawasan Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Ahad (23/9). Padahal, Persib berhasil memutus rantai prestasi lima tahun Persija sebagai tim yang belum pernah dikalahkan Persib.
Pelatih Persib Mario Gomez menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, kejadian tidak menyenangkan tersebut menodai kemenangan Persib. "Ini bukan hal yang bagus, baik di Bandung maupun saat di Jakarta (putaran pertama)," kata Gomez di SPOrT Jabar, Kota Bandung, Senin (24/9).
Gomez meyakini dasar kebencian tersebut murni kriminal. Menurutnya, kejadian tersebut tidak akan membuat Persib terkena sanksi yang dapat merugikan timnya. "Kami baru tahu hari ini. Kemarin kami di stadion bersama 34 ribu orang yang menonton dan semua baik-baik saja," jelas dia.
Pelatih asal Argentina ini berharap, ada perubahan dari kedua belah pihak suporter. Mantan pelatih Johor Darul Tazim ini berharap di masa mendatang masing-masing pendukung tim dapat duduk bersama menonton pertandingan Persib melawan Persija. "Kami juga bisa menonton di Jakarta atau Malang dan bahkan semua tempat. Kenapa tidak? Ini sepak bola, bukan perang," katanya menegaskan.
Gomez mencontohkan bagaimana penggemar Barcelona dan Real Madrid yang bisa duduk bersama meski pertandingan itu adalah laga el clasico. "Itu bedanya dan itu bisa jadi contoh untuk Indonesia. Untuk semuanya, bukan hanya kita, Jakarta (Persija) atau Malang (Arema)," ujarnya.
Gomez yakin impian itu dapat terwujud di masa mendatang. Karena ini soal edukasi. "Semuanya harus menekankan bahwa tidak ada kekerasan di dalam dan luar lapangan karena sepak bola. Tidak ada perkelahian. Fight di lapangan dengan bola. Hanya yang bertanding yang fight. Penonton di tribun, ini pertunjukan sepak bola," kata dia.