Rabu 26 Sep 2018 14:54 WIB

Persib Khawatir Dibayang-bayangi Sanksi Berat

Gomez berusaha memotivasi pemain untuk tak memikirkan hal-hal di luar lapangan bola.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Mario Gomez
Foto: REPUBLIKA/Hartifiany Praisra
Mario Gomez

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung dibayang-bayangi sanksi berat usai kepergian Haringga Sirila yang menjadi korban pengeroyokan oknum suporter Persib. Haringga harus merenggang nyawa sebelum pertandingan Persib kontra Persija Jakarta dihelat di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Ahad (23/9).

Pelatih Persib Mario Gomez berharap Persib tak mendapatkan sanksi. "Saya pikir tidak harus begitu. Karena ada peraturan untuk memutuskan hal tersebut," kata Gomez di GBLA, Rabu (26/9).

Baca Juga

Gomez mengisyaratkan keadilan untuk semua kasus yang pernah terjadi. Seperti yang diketahui, kedua suporter tim memang memiliki kenangan kelam. "Karena kalian bilang ada kejadian sebelumnya pada 2012, juga dua bulan lalu, kenapa bukan saat itu saja? Kenapa baru sekarang?" ujar dia mempertanyakan.

Menurut Gomez, banyak faktor teknis yang mempengaruhi sebuah tim. Namun bukan berarti dengan kejadian ini Persib mendapat kerugian yang besar. "Karena jika ingin menentukan menang atau kalah hanya di lapangan, bukan di ruangan. Fokus kami kini tenang, karena kami menang di lapangan," jelasnya.

Mantan pelatih klub Malaysia Johor Darul Tazim ini mengetahui pemain terpengaruh oleh kejadian ini. Namun ia berusaha memotivasi pemain untuk tidak memikirkan hal-hal di luar lapangan sepak bola. "Tekanan seharusnya hanya terjadi di lapangan. Saya tahu ada orang yang punya uang tidak suka posisi kami. Saya tahu mereka mencoba menambah sesuatu," ungkapnya.

Gomez mengetahui ada beberapa kejadian serupa di negara lain. "Di Argentina penggemarnya juga fanatik pada sepak bola. Tapi di luar lapangan hanya urusan polisi. Jika di dalam, ya itu urusan klub," katanya.

Gomes mengakui saat ini bukan situasi yang bagus bagi Persib. Karena, ada yang harus merenggang nyawa atas kejadian tersebut. "Di luar hanya urusan polisi, di lapangan ya, itu masalah klub. Mungkin kami tidak bisa main di stadion atau sanksi lainnya. Berdasarkan pengalaman saya, di luar adalah urusan lain dan di dalam adalah urusan kami."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement