Rabu 26 Sep 2018 18:50 WIB

Aksi Damai Tukang Ojek Ini Ajak Para Suporter Akur

Mantan satpam ini mengakui ini bukan pertama kalinya dia melakukan aksi damai.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Endro Yuwanto
Aksi free hug dari Eko, sebagai dukungan damai antar supporter di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (26/9).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Aksi free hug dari Eko, sebagai dukungan damai antar supporter di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Video viral seorang pria menggunakan pakaian berwarna oranye  melakukan aksi free hug tersebar di sosial media. Adalah Eko Permadi, seorang tukang ojek daring yang melakukan aksi damai di Gedung Merdeka, Gedung Sate, dan Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (26/9).

Eko menuturkan, hal ini sebagai bentuk ajakan berdamai dari kedua kubu suporter. Beberapa hari lalu, seorang suporter Persija, Haringga Sirila harus meninggal dunia di tangan sejumlah oknum suporter Persib.

"Saya kasihan lihat keluarga korban. Ini bukan atas nama suporter tapi atas nama kemanusiaan," kata Eko di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu.

photo
Eko Permadi seorang pengemudi ojek daring melakukan aksi Free Hug sebagai ajakan perdamaian antar supporter, di Gedung Sate dan Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (26/9).

Mantan satpam ini mengakui ini bukan pertama kalinya dia melakukan aksi damai. Pada 2017 lalu, dia melakukan aksi serupa saat salah satu Bobotoh, Ricko harus merenggang nyawa karena alasan sama.  "Namun saat ini begitu melihat korban dan yang di atas begitu, kalau saran saya nggak usah saling menyalahkan. Sekarang intropeksi saja masing-masing," jelasnya.

Bukan tanpa rintangan Eko melakukan hal ini. Di akun Instagramnya, eko_satpam, banyak hujatan yang menimpanya. Padahal, Eko mendapat sambutan antusias dari warga yang melihatnya. "Tidak perlu buat saling menjelek-jelekan satu sama lain," tegasnya.

photo
Eko Permadi seorang pengemudi ojek daring melakukan aksi Free Hug sebagai ajakan perdamaian antar supporter, di Gedung Sate dan Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (26/9).

Eko merupakan warga asli Bandung. Dia tidak membawa identitasnya sebagai suporter salah satu klub. Namun dia dengan tulus ingin membawa perdamaian bagi seluruh suporter klub sepak bola Indonesia. "Saya di Bandung pakai baju Persija, di Jakarta pakai baju Persib, di Surabaya pakai baju Arema, dan di Malang pakai baju Persebaya, karena empat itu suporter dengan elemen terbesar di Indonesia," jelas pria 33 tahun itu.

Eko tidak akan berhenti sampai di sini. Dia akan terus melakukan hal serupa hingga kompetisi Liga 1 kembali bergulir. "Kalau diberhentikan mah gak ada euy, sepak bola teh hiburan. Masih ada cara lain daripada diberhentikan. Liga jangan dihentikan, tapi suporternya saja yang dihukum," jelasnya.

Salah satu warga yang turut memeluk Eko adalah Fauzi. Mahasiswa asal Jakarta ini mengapresiasi usaha Eko. Dia berharap, Eko dapat menjadi awal perdamaian para suporter. "Jadi kita harus bersatu, masa harus hilang nyawa terus setiap pertandingan. Tentu kami rindu nonton bareng dengan suporter lawan," jelas Fauzi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement