REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan PSSI yang menghentikan kompetisi Liga 1 sementara waktu dinilai merugikan klub. Presiden Pusamania Borneo FC Nabil Husein mengatakan, tak adanya kejelasan batas waktu penghentian kompetisi tersebut membuat klubnya mengalami kerugian.
“Dari sisi Borneo yang jelas kami mengalami kerugian, karena sama saja kami latihan, kami membayar gaji tanpa ada kejelasan kompetisi. Sama saja kami tak ada pemasukan, kami mengalami kerugian di sini,” ujar Nabil kepada Republika.co.id pada Rabu (26/9).
Nabil menjelaskan klubnya telah melakukan latihan dan persiapan matang untuk melakoni laga pada akhir pekan nanti. Dalam jadwal pertandingan kompetisi Liga 1, klub berjuluk Pesut Etam itu dijadwalkan melakoni pertandingan melawan Persipura Jayapura pada Ahad (30/9).
Namun, pertandingan tersebut terancam tidak terlaksana karena dihentikannya kompetisi sementara waktu. Nabil pun mendesak agar PSSI dan PT Liga memberikan kejelasan terkait waktu penghentian kompetisi.
Selain itu, menurut Nabil, dihentikannya kompetisi Liga 1 pasca-terjadinya kasus kematian suporter Persija Jakarta beberapa waktu lalu justru merugikan semua klub yang berkompetisi di Liga 1. "Jangan sampai gara-gara kasus ini tim lain juga ikut merugi, sekarang kami merasa kok seperti imbasnya ke kami dengan setopnya kompetisi ini,” keluhnya.
Sementara itu, Nabil pun mendorong adanya sanksi keras terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab menyusul kematian suporter Persija, Haringga Sirila. Menurut Nabil, klub pun memiliki tanggung jawab atas pendukungnya masing-masing.