Kamis 27 Sep 2018 07:12 WIB

INAPGOC Pastikan Kelancaran Transportasi di Asian Para Games

INAPGOC menyiapkan sebanyak 1.100 unit kendaraan dan SDM pendukung

Rep: Fitriyanto/ Red: Hazliansyah
Logo Asian Para Games 2018
Foto: Wikipedia
Logo Asian Para Games 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu poin penting yang menjadi tolok ukur kesuksesan pelaksanaan Asian Para Games adalah transportasi. Untuk itu INAPGOC akan menyiapkan sebanyak 1.100 unit kendaraan pendukung.

Terdiri dari 230 Low Entry dan 100 High Entry bus dari Trans Jakarta dan Kementerian Perhubungan dengan total kapasitas 1.400 atlet wheelchair dan 4.600 atlet non-wheelchair.

Tidak hanya itu, INAPGOC juga telah memberikan pelatihan dan pembekalan kepada 600 volunteer, 600 fieldworker dan 300 pengemudi untuk persiapan penyelenggaraan Asian Para Games 2018.

Direktur Transportasi INAPGOC, Adrianto Djokosoetono, menyampaikan pentingnya pemahaman bagi semua pihak yang terlibat untuk memfasilitasi para atlet dan ofisial.

"Kami berupaya optimal memastikan layanan transportasi yang ramah disabilitas karena tentu kebutuhannya berbeda, terutama atlet pengguna kursi roda," ujar Adrianto, Rabu (26/9).

Para volunteer, fieldworker dan pengemudi diberi materi khusus yang dititikberatkan pada bagaimana cara berinteraksi yang baik dengan para penyandang disabilitas.

"Layanan bukan hanya mengenai kendaraannya, tapi juga sumber daya manusia di tim kami. Mulai dari driver, fieldworker, volunteer yang semuanya harus punya pemahaman soal menangani penyandang disabilitas," lanjut Adrianto.

Sebanyak lima penyandang disabilitas hadir sebagai narasumber yang membantu dalam praktik simulasi dan pemahaman berinteraksi langsung dengan penyandang disabilitas dalam pelatihan dan pembekalan ini.

Cucu Saidah, Inisiator Jakarta Barrier Free Tourism, merespons baik aktifitas ini di mana INAPGOC melibatkan langsung penyandang disabilitas dalam peran-peran tertentu. Sebagai salah satu pengisi materi, Cucu melihat bahwa divisi transportasi menjadi hal penting mulai dari kedatangan di bandara, selama berkegiatan di Jakarta sampai kembali ke negara masing-masing.

"Harus dipahami mengapa harus ada pelatihan spesifik tentang disabilitas karena bagi kami, divisi transportasi merupakan gerbang utama bagi suksesnya penyelenggaraan Asian Para Games 2018 di Jakarta," ungkap Cucu.

 

Cucu berharap dengan adanya pelatihan ini, seluruh volunteer dapat memberikan layanan prima atau excellent hospitality dengan bekerja penuh hati dan aksesibel untuk penyandang disabilitas.

"Salah satu prinsip kerja dalam isu disabilitas adalah 'Nothing About Us Without Us' yang berlaku dalam hal apapun termasuk perhelatan akbar olahraga seperti Asian Para Games 2018", tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement