Kamis 27 Sep 2018 09:16 WIB

'Suporter tak Punya Tiket Juga Jadi Masalah'

Suporter itu bagian dari klub sepak bola, tidak bisa dipisahkan.

Suporter Persija tewas
Foto: republika
Suporter Persija tewas

REPUBLIKA.CO.ID Wawancara Suwarno, Wakil Ketua KONI Pusat Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga dan Bidang Pembinaan Organisasi

Menurut Anda, apakah wacana pembentukan divisi suporter atau jabatan direktur suporter di setiap klub akan efektif untuk meminimalisasi aksi kekerasan para pendukung klub sepak bola?

Suporter biasanya ada koordinator. Dengan adanya divisi suporter di setiap klub, memang bisa membantu untuk koordinasi yang lebih baik. Dibandingkan jika tidak ada sama sekali.

Namun, yang ingin saya sampaikan, perlu diperhatikan mengenai suporter yang tidak niat atau tidak punya tiket untuk nonton datang langsung ke stadion. Inilah nanti yang harus ditekankan. Suporter yang datang harus benar-benar yang punya tiket.

Kalau mendengar kronologi kemarin (laga Persib vs Persija), banyak penonton tidak ada tiket. Sehingga area stadion penuh dan pihak penyelenggara tidak dapat melihat terjadinya pengeroyokan. Seandainya semua yang datang punya tiket, mungkin tidak akan terjadi.

Untuk mencegah hal ini tak terjadi lagi, suporter sebaiknya gelar nonton bareng (nobar) di sekitar rumah saja atau di kafe. Selain itu, untuk mencegah banyak penonton ke stadion, bisa juga dengan kenaikan harga tiket lebih mahal. Jadi, penonton yang datang benar-benar yang punya uang.

 

Apa sanksi yang pantas diberikan kepada klub yang suporternya membuat keributan ataupun kerusuhan di sepak bola hingga menimbulkan korban jiwa?

Suporter itu bagian dari klub sepak bola. Latar belakang suporter diciptakan oleh klub. Tujuannya agar setiap pertandingan selalu dipadati penonton. Namun, yang sering terjadi adalah klub tidak mampu mengontrol suporter yang memiliki rasa fanatik berlebihan.

Sehingga, menurut saya, sanksi yang tepat adalah melarang klub tanding di kandang atau di kotanya. Untuk kasus Persib dan Persija, bisa saja setiap kali mereka akan tanding digelar di luar Pulau Jawa.

Atau tetap tanding di kandang, tapi dilarang ada penonton. Kalau begini kan kedua pihak suporter dan klub jadi rugi. Sehingga, mereka harus sama-sama menjaga kedamaian agar tidak terkena sanksi.

 

Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap PSSI yang memutuskan menghentikan liga untuk sementara waktu?

Kalau menurut saya, untuk kasus kemarin, penghentian sementara liga tidak masalah. Dalam penghentian ini, kita sambil mencari formulasi yang tepat. Hal lain yang harus diperhatikan klub adalah semua harus menunjukkan sikap yang bersahabat. Kalau menang jangan terlalu euforia berlebihan yang membuat pihak yang kalah merasa terhina.

Wasit harus benar-benar adil dalam memberikan keputusan. Manajer, pelatih, dan pemain juga harus respek terhadap keputusan wasit walau dirasa merugikan.

(ed: satria kartika yudha)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement