Sabtu 29 Sep 2018 15:47 WIB

Putusan Komdis PSSI Diharapkan Keluar Pekan Depan

Komdis PSSI juga mempertimbangkan berbagai temuan fakta di lapangan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Petugas Polrestabes Bandung membawa seorang tersangka saat menggelar rekonstruksi pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum bobotoh terhadap seorang suporter Persija, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/9).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petugas Polrestabes Bandung membawa seorang tersangka saat menggelar rekonstruksi pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum bobotoh terhadap seorang suporter Persija, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih menunggu hasil laporan tim investigasi bentukan PSSI terkait insiden meninggalnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, dalam laga Persib kontra Persija, akhir pekan lalu. Meski begitu, Komdis optimistis laporan hasil investigasi itu akan diterima pada awal pekan depan.

Menurut Wakil Ketua Komdis PSSI Umar Husin, sebelum memutuskan sanksi terhadap pihak-pihak terkait, Komdis PSSI masih harus menerima laporan dari tim investigasi tersebut. Hasil laporan dari tim investigasi ini nantinya diharapkan bisa menjawab penyebab insiden yang terjadi di depan Stadion Gelora Bandung Lautan Api tersebut.

Hasil laporan dari tim investigasi ini, kata Umar, akan menjadi salah satu pokok bahasan dan bahan pertimbangan Komdis PSSI dalam menjatuhkan sanski pada pihak terkait, termasuk pada klub Persib Bandung selaku tuan rumah. Umar pun optimistis, pada pekan depan, Komdis PSSI sudah bisa mengeluarkan keputusan tersebut.

''Jadi mungkin pekan depan, kami sudah sidang, dan sudah ada keputusan. Tak boleh kami memutus tanpa dasar. Nah, agar dasarnya kuat, maka kami tunggu. Saya rasa, tidak akan lebih dari sepekan, pasti akan kami putuskan,'' ujar Umar kepada wartawan saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9).

Dalam memutuskan sanksi yang dijatuhkan, Komdis PSSI juga akan mempertimbangkan berbagai temuan fakta yang ada di lapangan. Termasuk soal keputusan panitia penyelenggara (panpel) pertandingan untuk terus menggelar pertandingan, meskipun telah menerima rekomendasi dari pihak keamanan untuk menunda laga.

Umar pun memberi contoh kerusuhan saat Persija berhadapan dengan Persebaya di Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Pada saat itu, panpel memutuskan untuk menunda pertandingan setelah menjalankan rekomendasi dari pihak keamanan. ''Semua itu kami jadikan pertimbangan. Itu 15sebenarnya ranahnya panpel. Kenapa panpel pada saat itu (laga Persija-Persib) tidak merespon positif dan konkret rekomendasi dari pihak keamanan,'' jelas dia.

Umar menambahkan, dalam kode disiplin PSSI, semua sanksi atau hukuman sudah diatur dengan jelas dan sesuai dengan tingkat kesalahan. Hukuman paling ringan buat sebuah klub adalah teguran. Setelah itu, ada pula denda, kemudian ada pengurangan poin, bertanding tanpa kehadiran penonton, dan yang paling berat diskualifikasi ataupun degradasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement