Senin 01 Oct 2018 20:21 WIB

Direktur Teknik PSSI Apresiasi Kerja Keras Timnas U-16

Amiruddin Bagus Kahfi dkk dapat menjalankan instruksi pelatih Fakhri Husaini.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Dua pemain timnas U-16 tertunduk lesu setelah terhenti di perempat final Piala AFC U-16.
Foto: Dok AFC
Dua pemain timnas U-16 tertunduk lesu setelah terhenti di perempat final Piala AFC U-16.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Timnas sepak bola Indonesia U-16 harus mengakui keunggulan Australia U-16 dengan skor 2-3 pada pertandingan perempat final Piala AFC U-16 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Senin (1/10). Dengan hasil ini, mimpi berlaga di Piala Dunia U-17 tahun depan pupus.

Meski menelan kekecewaan, Direktur Teknik PSSI Danurwindo memberikan komentar positif atas perjuangan seluruh armada Garuda Asia saat bentrok dengan tim berjuluk the Joeys. Menurut Danurwindo, Amiruddin Bagus Kahfi dkk dapat menjalankan instruksi pelatih Fakhri Husaini. 

Baca Juga

"Meski kecewa atas kekalahan ini, tetapi kami mengapresiasi usaha keras para pemain. Semuanya telah melakukan pekerjaan terbaik dan memperlihatkan permainan terbaik selama di atas lapangan," kata Danurwindo saat dihubungi Republika.co.id.

Indonesia sempat unggul lebih dahulu melalui gol Sutan Zico pada menit ke-17. Sayangnya mereka tak mampu mempertahankan kedudukan usai kecolongan tiga gol dari Australia pada interval kedua.

Upaya Indonesia untuk mengejar ketertinggal sempat terbuka setelah gol Rendy Juliansyah menit ke-89 berhasil memperkecil skor menjadi 2-3. Sayang, pada sisa waktu timnas U-16 tidak tenang memaksimalkan peluang emas yang hadir.

"Secara permainan anak-anak tampil cukup bagus dari transisi bertahan ke menyerang atau pun sebaliknya," sambung dia.

Menurut Danurwindo, timnas U-16 merupakan pemain-pemain yang memiliki potensi besar membawa tim Merah-Putih terbang tinggi. Namun, kata dia, semuanya membutuhkan proses demi bisa berada di level tersebut.

"Tim ini tentu akan dipersiapkan untuk turnamen-turnamen selanjutnya. Demi meningkatkan kualitas karena mereka masih perlu mengasah jam terbang dan kemampuan lainnya. Intinya, perjalanan masih panjang dan jangan terlarut dalam kesedihan," ujarnya.

Lebih lanjut, pria kelahiran Purworejo 67 tahun silam menilai para penggawa U-16 harus mengikuti kompetisi Liga 1 Elite Pro Akademi U-16 untuk menambah jam terbang mereka sebelum kembali memperkuat timnas U-19 pada waktu yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement