Senin 01 Oct 2018 23:35 WIB

Manajer Madura United Usul Akses Suporter Tamu Diakomodasi

Haruna menegaskan, seharusnya ada akses untuk suporter tamu.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Presiden Asosiasi Pesepak Bola Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman (kedua kanan) menyalami Sosiolog Imam Prasodjo disaksikan Ketua BOPI Richard Sambera (kiri), Wakil Ketua Umun PSSI Joko Driyono (tengah) dan Ketua Komisi X DPR Djoko Udjianto (kanan) ketika menjadi narasumber pada acara silaturahmi suporter sepak bola bersama menpora di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (1/10).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Asosiasi Pesepak Bola Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman (kedua kanan) menyalami Sosiolog Imam Prasodjo disaksikan Ketua BOPI Richard Sambera (kiri), Wakil Ketua Umun PSSI Joko Driyono (tengah) dan Ketua Komisi X DPR Djoko Udjianto (kanan) ketika menjadi narasumber pada acara silaturahmi suporter sepak bola bersama menpora di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap pertandingan bigmatch yang akan digelar di liga sepak bola Indonesia biasanya disertai dengan pelarangan suporter tim tamu. Ini demi pertimbangan keamanan. 

Akan tetapi, ini justru harus dihilangkan, karena meningkatkan tensi ketegangan. Pendapat ini diungkapkan manajer Madura United Haruna Sumitro dalam acara diskusi Silaturahmi Suporter Sepak Bola 2018 di Gedung Kemenpora, Jakarta, Senin (1/10).

Baca Juga

"Penegakan hukum harus dilakukan termasuk penegakan regulasi dari FIFA, di mana harus ada akses untuk tim tamu. Minimal lima persen. Namun kepolisan, bila ada pertandingan big match pertimbangan keamanan melarang suporter tamu," jelasnya.

Haruna menegaskan, seharusnya ada akses untuk suporter tamu. Karena pelarangan, menurut dia, justru meningkatkan ketegangan. "Di luar negeri bigmatch tetap ada suporter tamu. Di Liga Inggris , Spanyol, Italia, dan lain-lain," kata dia.

Ia mengatakan, peristiwa meninggalnya Haringga Sirila di markas Persib Bandung harus dijadikan sebagai momentum perubahan. Ia mengusulkan ada akses Jakmania untuk menonton pertandingan di Bandung dengan aman. Begitu pula sebaliknya saat Persib berlaga di Jakarta. 

Menurut Haruna, klub besar lainnya juga mesti menerapkan hal serupa. Menurut dia, ini akan jadi terobosan luar biasa bila bisa diterapkan. 

Ia mengatakan, yang ditunggu klub, kompetisi jangan dihentikan. Sebab, klub akan merugi dengan penalti dari pihak sponsor. Klub juga harus bisa membina suporternya agar bersikap lebih santun dan tidak merugikan tim kesayangan mereka.

"Bagi klub, suporter itu aset. Klub punya komitmen untuk pembinaan," kata Haruna. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement