Kamis 04 Oct 2018 17:52 WIB
ASIAN PARA GAMES 2018

Spirit Asian Para Games di Tengah Banyak Bencana Tanah Air

Momentum Asian Para Games 2018 bisa membangkitkan spirit kemanusiaan tanah air

Rep: Frederikus Bata/ Red: Hazliansyah
Menpora Imam Nahrawi (kedua kanan) didampingi Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari (kanan) melakukan prosesi kirab obor (torch relay) Asian Para Games 2018 di Kedaton Kasultanan Ternate, Maluku Utara, Minggu (9/9).
Foto: Antara/Humas kemenpora
Menpora Imam Nahrawi (kedua kanan) didampingi Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari (kanan) melakukan prosesi kirab obor (torch relay) Asian Para Games 2018 di Kedaton Kasultanan Ternate, Maluku Utara, Minggu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menerangkan momentum Asian Para Games 2018 bisa membangkitkan spirit kemanusiaan di tanah air. Belakangan bencana alam terus melanda Indonesia.

Sebelumnya terjadi gempa bumi di Nusa Tenggara Barat. Pada pekan lalu, Tsunami mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah.

"Asian Para Games menjadi spirit baru di tengah keadaan bangsa kita yang mengalami kesusahan," kata Imam saat ditemui di sebuah diskusi, di Kuningan, Jakarta, Kamis (4/10).

Event olahraga ini kesempatan bagi para atlet difabel unjuk gigi. Searah dengan perjuangan korban bencana alam yang tetap bertahan di situasi sulit.

Tentang Asian Para Games, menurut Imam sudah menjadi targetnya menyukseskan event tersebut. Ajang ini satu rangkaian dengan Asian Games.

"Konsentrasi pemerintah sama. Seperti halnya Asian Games, apalagi, Asian Para Games diikuti oleh atlet-atlet berkebutuhan khusus," tutur Imam.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto menambahkan, agar target kesuksesan APG tercapai, maka perlu kerja sama semua pihak. Tak hanya pemerintah, tapi juga berbagai stakeholder lainnya.

Bidang-bidang tersebut di antaranya, sektor kesehatan dan publikasi. Menurut Gatot, sisi medis berkontribusi besar bagi peningkatan olahraga tanah air.

Ia juga menyinggung aspek pemberitaan kelebihan dan kelemahan suatu event. "Media itu sangat cerdas. Kita harus siap-siap diritik," tutur Gatot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement