REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Conor McGregor adalah salah satu petarung yang paling dominan di Ultimate Fighting Championship (UFC). McGregor hidup mewah dengan bayaran sembilan digit yang pernah didapatnya ketika bertanding tinju melawan Floyd Mayweather Jr. Kekayaan total McGregor ditaksir mencapai 100 juta dolar AS atau sekira Rp 1,5 triliun dengan kurs saat ini.
Tapi, semua kekayaan yang dinikmatinya bukanlah sesuatu dari lahir. Berasal dari keluarga kelas pekerja dari pinggiran Kota Dublin, Irlandia, the Notorious ternyata pernah bekerja sebagai tukang ledeng.
Conor McGregor lahir pada 14 Juli 1988. Orang tuanya mengklaim, bintang UFC ini terlahir dengan tangan mengepal. Tertarik dengan Manchester United, ia malah berminat menjadi seorang petarung. McGregor menghabiskan masa mudanya di Crumlin Boxing Club, pinggiran kota Dublin.
Di Dublin, McGregor bertemu pelatihnya sekarang, John Kavanagh. Setelah pergi ke salah satu gym Kavanagh, McGregor menghajar dua petarung terbaik di sana dalam suatu sesi yang ia anggap terlalu serius. Kavanagh membalas dengan menindih dan melayangkan pukulan hingga McGregor berjanji bahwa ia di sana hanya untuk berlatih, bukan berkelahi.
McGregor tidak tertarik untuk sekolah dan memilih bekerja sebagai tukang ledeng dan melakukan apa saja yang bisa membuatnya bertahan hidup. Ada kalanya dia akan bekerja 12 jam sehari sebelum pergi ke gym untuk berlatih.
Ketika berhenti dari pekerjaannya sebagai tukang ledeng untuk berlatih penuh, orang tuanya sempat tidak menyetujui. Ayahnya bahkan datang untuk memukulnya. "Anda akan menyesal ketika saya menjadi seorang jutawan," balasnya kepada ayahnya yang menentang pilihannya itu.
"Saya ingat mengatakan pada usia 25 tahun saya akan menjadi jutawan karena usaha sendiri," kata McGregor, dikutip dari Business Insider, Rabu (10/10).
The Notorious tidak pernah lupa dengan akar keberhasilannya. Tepat sebelum meninggalkan Irlandia untuk berlatih melawan Mayweather di Las Vegas, pengrajin Trevor Sweeney datang ke rumahnya. Ia menyerahkan hasil kerjanya selama enam bulan berupa catur yang terbuat dari material tukang ledeng, dihiasi logo McGregor .
"Ketika Anda melihat papan itu. Itu menggambarkan perjalanan Anda dari tukang ledeng sampingan menjadi raja," kata Sweeney tentang karya tersebut.
Hingga saat ini McGregor masih menyimpan pemberian dari Sweeney tersebut. Itu membuatnya tidak lupa dengan jati dirinya sendiri bahwa ia pernah susah, dan kerja kerasnya terbayar tuntas. Ia juga membuktikan perkataannya terhadap ayahnya.