Kamis 11 Oct 2018 11:08 WIB

Cerita Manajer Bertahun-tahun Dampingi Atlet Catur Difabel

Tim catur tanah air tampil digdaya di Asian Para Games kali ini

Rep: Frederikus Bata/ Red: Hazliansyah
Pecatur Indonesia Wirawan Hendi (kiri) berkonsentrasi saat bertanding melawan pecatur Iran Roumifard Mehdi (kanan) dalam nomor Individual Standar B1 Putra Asian Para Games 2018 di GOR Cempaka Putih, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pecatur Indonesia Wirawan Hendi (kiri) berkonsentrasi saat bertanding melawan pecatur Iran Roumifard Mehdi (kanan) dalam nomor Individual Standar B1 Putra Asian Para Games 2018 di GOR Cempaka Putih, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer tim catur Indonesia pada Asian Para Games 2018, Heri Isranto memiliki kesan tersendiri tentang atlet yang ia dampingi. Beberapa tahun terakhir ia berkecimpung di dunia tersebut.

Pada Kamis (11/10) ia sedikit bercerita soal tugasnya itu. "Saya tidak hanya satu dua tahun bergaul dengan mereka. Seperti sudah kebiasaaan, saya menemani teman-teman difabel baik di dalam maupun di luar negeri," katanya di GOR Cempaka Putih, Jakarta.

Pada Rabu (10/10), tim catur tanah air tampil digdaya pada Asian Para Games kali ini. Debi Ariesta dan rekan-rekan menyumbang enam emas untuk tanah air.

Hery nampak semringah kala itu. Sebagai pendamping, ia turut merasakan kegembiraan para atlet berkebutuhan khusus tersebut.

"Kami merasa puas jika mereka berprestasi. Karena kalau dapat bonus dan penghargaan itu untuk mereka, manajemen yang penting mereka tampil baik," ujarnya.

Menurur Heri, tim catur Indonesia memiliki beban berat pada Asian Para Games di rumah sendiri. Sebab para wakil merah-putih adalah yang terkuat di Asia Tenggara.

Ia menyinggung prestasi Edy Suryanto cs pada Asean Games 2017 di Malaysia. Kala itu jagoan tanah air meraih 14 emas.

"Padahal targetnya 12, kita dapat 14 dari 24 nomor. Jadi sepuluhnya diperebutkan negara-negara lain. Disitulah beban berat, apalagi saat ini ketambahan negara-negara Timur Tengah," tutur Heri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement