Kamis 11 Oct 2018 12:42 WIB

Ni Made Arianti: Kita tak Pernah Tahu Rezeki Tuhan

Sebelum Asian Para Games 2018 digelar, ia tidak ditargetkan meraih medali.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Ni Made Arianti Putri sumbang perak lagim kali ini dari nomor 400 meter putri kategori T13. Kemarin gadis asal Bali ini meraih perak di nomor 100 meter.
Foto: Republika/Fitriyanto
Ni Made Arianti Putri sumbang perak lagim kali ini dari nomor 400 meter putri kategori T13. Kemarin gadis asal Bali ini meraih perak di nomor 100 meter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sama sekali tidak diunggulkan untuk bisa merebut medali di Asian Para Games 2018, para atletik Indonesia Ni Made Arianti Putri justru pada Kamis (11/10) pagi sudah meraih dua medali perak.

Setelah Rabu (10/10) meraih medali perak nomor 100 meter putri kategori T13, Ni Made Arianti Putri kembali meraih medali perak di nomor 400 meter kategori T13. Ni Made Arianti meraih perak di nomor 400 meter setelah membukukan waktu 65,29 detik.

Medali emas nomor ini diraih pelari Jepang Sasaki Mana 61,48 detik. Medali perunggu diraih pelari Iran, Ozra Mahdavikiya dengan waktu 68,18 detik. Sayang di nomor ini pelari Indonesia lainnya Putri Aulia di diskualifikasi karena melakukan start terlebih dahulu sebelum waktunya.

Usai pengalungan medali, Ni Made Arianti menyatakan tidak menyangka dengan hasil yang dicapainya, baik hari ini di nomor 400 meter maupun kemarin malam di nomor 100 meter.

"Kita tidak tahu Tuhan akan memberi rezeki untuk kita dari mana saja. Saya yang tidak diunggulkan ternyata bisa meraih dua medali perak," ujar Ni Made Arianti. "Oleh sebab itu saya berpesan, untuk kaum disabilitas lainnya, jangan pernah menyerah. Kalian adalah orang spesial. Teruslah berjuang di mana pun. Karena kita tak tahu di mana Tuhan siapkan rezeki untuk kita."

Meski sudah dipersiapkan selama 10 bulan di pelatnas, Ni Made Arianti tidak ditargetkan medali karena lawan yang dihadapi memiliki catatan waktu yang bagus. Tapi perjuangan itu kini terbayar. Ia meraih medali yang nantinya akan berimbas pada bonus yang disiapkan pemerintah.

Ni Made Arianti mengaku bonus yang didapat akan ditabung dahulu. Kini, ia mengincar Paralimpic 2020 Tokyo. "Selain ASEAN Para Games 2019 Filipina, target terbesar saya adalah Paralimpic 2020 Tokyo,"

Evaluasi selama ini, menurut Ni Made Arianti, adalah kesulitan saat berlari di lintasan tikungan. "Saya ada kekurangan di penglihatan, jadi saat menikung agak susah saat berlari cepat. Ini akan terus saya latih nantinya," ucapnya.

Ni Made Arianti juga tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia yang datang langsung ke venue pertandingan. "Dukungan suporter sangat memotivasi kami para atlet untuk memberikan yang terbaik demi bangsa Indonesia," ujarnya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement