Kamis 11 Oct 2018 16:28 WIB

Menpora Mendadak Jadi Tukang Pijit Atlet Catur

Imam bertemu dengan para atlet yang kemarin memenangkan medali emas catur.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Atlet judo Indonesia di Asian Para Games 2018 Miftahul Jannah bertanding catur melawan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Kediaman Menpora di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Selasa (9/10).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Atlet judo Indonesia di Asian Para Games 2018 Miftahul Jannah bertanding catur melawan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Kediaman Menpora di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Selasa (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada Kamis (11/10) ini menyambangi venue pertandingan catur Asian Para Games di Cempaka Putih Sports Hall, Jakarta, Kamis (11/10). Imam bertemu dengan para atlet yang kemarin memenangkan medali emas dan atlet dari negara peserta lainnya.

Imam menikmati suasana santai saat disambut para atlet. Ia bahkan memijat bahu atlet catur disabilitas Carsidi, si peraih emas untuk catur standar kelas VI-B1 (netra) beregu yang duduk di depannya. "Bayar Rp 100 ribu ya, saya pijat," kata Imam memecah suasana dengan tertawa pada para atlet di Cempaka Putih Sports Hall, Kamis.

"Wah sama dong kayak saya waktu jadi tukang pijat, sejam 100 ribu," ujar Carsidi yang disambut tawa semua yang hadir mengelilingi Menpora.

Imam lalu menanyakan awal Carsidi terjun sebagai atlet catur. Carsidi mengaku awalnya hanya iseng lalu ikut pertandingan dan menang pada Porda Jabar 2010.

"Mulai dari situ saya sudah pensiun mijit," kata Carsidi yang ditimpali Imam jika volunteer Asian Para Games 2018 ingin dipijat apakah akan diterima. "Mau saja, tapi yang perempuan hahahaaa..." ujarnya bercanda yang disambut tawa riuh.

Cardidi pada Rabu (10/10) memenangkan medali emas dari nomor disabilitas netra (B1) putra beregu. Raihan Carsidi itu satu dari enam medali emas yang diamankan Indonesia dari cabang catur disabilitas.

Keenam medali tersebut didapatkan dari nomor catur standar disabilitas netra (B1) putra putri perorangan dan beregu serta daksa (P1) putri perorangan dan beregu. Perolehan signifikan itu membuat posisi Indonesia di tabel klasemen sementara aman di peringkat enam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement