REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Polisi Rusia telah memulai investigasi sebuah kasus kriminal dan menahan pemain sepak bola internasional Rusia, Alexander Kokorin dan Pavel Mamayev. Kedua pesepak bola itu diduga melakukan penganiayaan terhadap seseorang di pusat Kota Moskow.
Penyerangan yang terjadi Senin (8/10) lalu dan dituduhkan kepada Kokorin (pemain klub Zenit St Petersburg) dan Mamayer (Krasnodar) itu terekam CCTV dan beredar luas di kalangan warga Rusia. Kejadian ini juga menyulut reaksi dari Kremlin.
Dalam rekaman itu, yang dipublikasi media Rusia, terlihat seorang pria sedang ditendang dan dipukul di sebuah jalanan oleh sekelompok orang. Selain itu ada juga insiden dua orang pegawai pemerintahan diserang di sebuah kafe.
Mamayev dan Kokorin menolak berkomentar terkait kasus itu. Kedua pesepak bola itu dipanggil oleh polisi untuk diperiksa, Rabu (10/10). Jika mereka tidak datang, maka surat perintah penangkapan akan dikeluarkan.
Polisi mengatakan bahwa kedua pemain itu telah datang dan ditahan dengan tuduhan aksi holiganisme dengan ancaman kurungan maksimal tujuh tahun. Polisi belum berkomentar soal berapa lama mereka akan ditahan.
Kokorin telah 48 kali memperkuat tim nasional (timnas) Rusia namun absen pada Piala Dunia 2018 karena cedera lutut. Adapun Mamayev sudah 15 kali bergabung dalam timnas Rusia. Mereka kemungkinan juga akan mendapat sanksi dari klubnya.
"Kami sangat mengecam aksi kekerasan yang dilakukan orang-orang yang terlibat itu dan kami menunggu proses hukum pihak berwenang. Tapi dari pandangan personal, aksi seperti itu sungguh mengejutkan," demikian pernyataan klub Zenit. "Kami kini membahas sanksi apa untuk pemain ini. klub dan suporter tentu kecewa karena satu dari para pesepak bola berbakat di negeri ini melakukan perbuatan seperti itu."
Sementara itu klub Krasnodar mengecam tindakan Mamayev dan mengatakan bahwa mereka akan meninjau untuk memutuskan kontrak dengan pemain itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
