REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenangan di GP Thailand membuat Marc Marquez semakin perkasa di puncak klasemen MotoGP sementara. Pembalap Honda tersebut mengoleksi 271 poin. Ia unggul 77 poin dari pesaing terdekatnya, Andrea Dovizioso, yang telah mengumpulkan 194 poin.
Oleh karena itu, Marquez hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara kelimanya sebelum kejuaraan berakhir. Dengan sisa 100 poin dari empat seri tersisa, Marqeuz dipastikan tak terkejar jika mendapatkan poin penuh di Sirkuit Motegi, Jepang, dua pekan mendatang. Seri berikutnya di Phillip Islandia, Sepang dan terakhir Valencia.
Meski demikian, pembalap berusia 25 tahun tersebut menilai timnya masih harus berbenah lagi untuk bisa mengakhiri kejuaraan lebih cepat. ''Jika kami ingin mendapatkan kesempatan di Motegi untuk memenangkan kejuaraan, kami masih perlu memperbaiki dua atau tiga area,'' ucap Marquez dikutip dari Speedweek.
Menurut dia, Ducati masih akan menjadi lawan terberatnya di Motegi. Sama seperti ketika ia mengalahkan Dovi hingga di tikungan terakhir saat balapan di Sirkuit Intenasional Chang pada Ahad (7/10).
Ia mengaku telah beberapa kali berada di belakang Dovi dengan banyak lap. Dirinya juga telah memperhatikan beberapa poin di mana Dovi sangat kuat.
Oleh karena itu, lanjutnya, jika ingin mengalahkan Dovi di Motegi. Timnya perlu meningkatkan beberapa poin agar lebih cepat. ''Jika tidak, itu tidak akan mungkin,'' tegasnya.
Sehingga, Marquez tidak ingin menganggap kejuaraan ini akan selesai lebih cepat. Ia menyatakan, sebelum poinnya tidak bisa lagi terkejar oleh Dovi, maka balapan belum selesai. Sebab, pembalap asal Spanyol itu tidak ingin membuat kesalahan dengan meremehkan lawan hanya karena telah unggul dalam poin.
''(kesalahan) Mekanik, kesalahan manusia, kondisi cuaca, cedera, Anda tidak akan pernah tahu,'' ujarnya.