Sabtu 13 Oct 2018 19:07 WIB

Ribuan Pendukung Persib Gelar 'Bobotoh Melawan Part 1'

Aksi damai digelar di depan Gedung Sate Bandung

Sejumlah Bobotoh atau pendukung Persib Bandung melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/10).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Sejumlah Bobotoh atau pendukung Persib Bandung melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ribuan pendukung Persib Bandung (Bobotoh) menggelar aksi damai bertajuk "Bobotoh Melawan Part 1" sebagai bentuk keprihatinan mereka atas sanksi yang dijatuhkan PSSI kepada Persib. Aksi dilakukan di depan Gedung Sate Bandung, Sabtu (13/10). 

Sebelum berkumpul di Kantor Gubernur Jawa Barat, para Bobotoh dari berbagai daerah melaksanakan long march dari sejumlah titik kumpul daerahnya masing-masing secara bersamaan.

Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Heru Joko, mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI kepada Persib dan supporternya.

"Kami datang atas dasar kekecewaan yang sangat. Kami melihat PSSI sangat tidak adil kepada Persib dan supporter Persib. Kami kecewa dan sangat kecewa demgan Komisi Disiplin PSSI,¿" ujar Heru.

Mereka menilai sanksi PSSI tidak adil dan semena-mena kepada Persib. Komdis dikatakan juga sudah bertindak arogan, memandang sebelah mata.

"Komdis memberikan sanksi semena- mena yah, saya lihat Komdis arogan, memandang kita sebelah mata. Semua harus diperlakukan adil," ujar dia.

Sementara itu, salah seorang Bobotoh, Feby Pahlevi menututurkan, aksi damai tersebut menyatukan semua Bobotoh dari berbagai daerah.

"Ya, kita semua tahu kan Bobotoh ini terbagi-bagi, jadi ini momen yang pas untuk menyatukan semua elemen Bobotoh. Saya dan para Bobotoh lainnya menuntut keadilan terhadap federasi, yaitu PSSI. Persib terlalu banyak dirugikan oleh keputusan-keputusan PSSI," katanya.

"Biar Persib fokus bermain, kita sebagai Bobotoh yang melawan," kata Feby menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement