REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pelatih tim nasional sepak bola U-19 Indra Sjafri menyebut Egy Maulana masih mengalami gangguan siklus tidur (jet lag) sejak tiba dari Polandia pada Senin (8/10). Hal itu membuat Egy dinilai belum maksimal dalam bermain.
"Egy lambat beradaptasi dengan situasi di Indonesia. Dia masih tidur di siang hari dan bangun kala malam," ujar Indra usai laga versus Yordania, Sabtu (13/10).
Menurut pelatih asal Sumatra Barat itu, Egy belum mendapatkan penanganan khusus untuk menanggulangi jet lag-nya tersebut. Dokter, kata Indra, masih memberikan waktu bagi tubuh Egy selama empat hari ke depan untuk merespons perbedaan waktu secara alami.
Namun jika itu belum membuahkan hasil, pemain klub Liga Polandia Lechia Gdansk itu akan diterapi dengan menggunakan alat khusus.
"Kami akan mendatangkan alat khusus untuk mengatasi jet lag Egy," kata Indra.
Egy Maulana sendiri baru bermain mulai menit ke-38 saat menghadapi Yordania. Pemain berusia 18 tahun tersebut kemudian diganti pada menit ke-90 setelah mendapatkan perawatan akibat berbenturan dengan pemain lawan.
Meski demikian, Indra Sjafri menegaskan Egy tidak mengalami cedera serius. Penarikan Egy keluar semata hanya untuk menjaga kondisi pesepak bola dari Sumatra Utara tersebut.
"Sebelum pertandingan lawan Yordania, dokter sudah meminta agar Egy hanya bermain selama 45 sampai 60 menit. Dokter akan berupaya mempercepat kebugarannya," tutur Indra.
Tim nasional sepak bola U-19 Indonesia berhasil mengalahkan Jordania dengan skor 3-2 dalam pertandingan persahabatan yang digelar di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Sabtu.
Dua dari tiga gol Indonesia ditorehkan oleh bek Firza Andika di menit ke-45 dan ke-74. Sementara satu gol lain terjadi berkat gol menit bunuh diri gelandang Yordania Saif Al-Deen Adnan (56').
Adapun gol balasan Yordania tercipta di menit ke-80 dan 86, seluruhnya dilesakkan oleh penyerang Mohammed Abdel Motalib.