REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pelatih Joachim Loew membuat sejarah dua kali pada Ahad (14/10) dini hari WIB. Pertama, ia memimpin Jerman dalam 168 laga. Kedua, Jerman kalah dari Belanda dengan selisih tiga gol untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kekalahan 0-3 bersejarah di Grup 1 Liga A Liga Bangsa-Bangsa ini membuat tekanan makin bertambah kepada Loew, yang memilih untuk tetap menangani Jerman setelah kiprah memalukan pada Piala Dunia 2018. Tim asuhan Loew sekarang tanpa gol dalam tiga pertandingan kompetitif terakhirnya.
"Kami kurang percaya diri," kata Loew. "Kami tidak dalam bentuk dan kami kehilangan sejumlah pemain yang cedera."
Marco Reus dan Ilkay Gundogan tidak tampil dalam pertandingan di Amsterdam Arena. Tapi, Loew berkata, masalah terbesar Jerman sebenarnya adalah tidak memaksimalkan peluang. "Jika kami mencetak skor 1-0, itu akan memberikan kepercayaan diri kepada tim," kata dia.
Loew membuat keputusan yang menggambarkan keputusasaan dengan memainkan Mark Uth sebagai striker tunggal. Padahal penyerang Schalke berusia 27 tahun belum mencetak gol musim ini. Uth jarang mengancam dan diganti pada babak kedua.
Tapi Loew membelanya. Ia mengatakan, penampilan Uth sangat baik dengan mengubah peluang menjadi gol saat latihan.
"Tapi dia memiliki pertandingan yang sulit di sini," kata Loew mengakui.
Loew menurunkan Leroy Sane pada babak kedua dan penyerang Manchester City tampak berbahaya menyerang Belanda di sisi kiri. Tetapi, ia juga gagal memaksimalkan peluang matang untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-64. Padahal, ia tinggal berhadapan dengan kiper Jasper Cillessen.
"Para pemain muda belum berpengalaman. Mereka melewatkan beberapa peluang bagus mungkin karena kurangnya pengalaman mereka," kata Loew.
Hasil ini menempatkan Jerman di dasar klasemen Grup 1 dengan nilai satu. Jerman wajib menang atas Prancis pada Rabu (17/10) untuk menjaga peluang lolos dari Grup 1. Prancis sementara memimpin dengan nilai empat, disusul Belanda di posisi kedua dengan poin tiga.