Selasa 16 Oct 2018 13:25 WIB

Atlet Para Games: Fasilitas Ramah Difabel Harus Diperluas

Fasilitas untuk penyandang disabilitas di kawasan GBK secara umum sudah baik

Rep: Fitriyanto/ Red: Hazliansyah
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi (kiri ke kanan) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirut GBK Winarto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau fasilitas umum untuk masyarakat berkebutuhan khusus di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi (kiri ke kanan) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirut GBK Winarto, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau fasilitas umum untuk masyarakat berkebutuhan khusus di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesta olahraga untuk penyandang disabilitas terbesar di Asia, Asian Para Games 2018 telah berakhir pada akhir pekan kemarin. Warisan yang diharapkan dari ajang ini adalah rasa kepedulian yang lebih tinggi terhadap penyandang disabilitas.

Abdul Halim Dalimunthe, atlet Para Atletik Indonesia mengatakan, ajang Asian Para Games kemarin harus menjadi momen besar untuk memberi perhatian pada penyandang disabilitas. Termasuk menghadirkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan penyandang disabilitas di ruang publik.

Di kawasan Gelora Bung Karno, ujar Abdul Halim, sudah terdapat berbagai fasilitas penunjang bagi kaum disabilitas. Seperti jalur trotoar yang diperlebar serta dilengkapi jalur braille sebagai pemandu untuk penyandang Tuna Netra.

"Jalur braile sangat membantu kami penyandang tuna netra. Namun masih ada yang terputus dan terhalang, tentu akan menyulitkan kita," ujar Halim saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (16/10).

Tapi secara umum, ujar Halim, fasilitas yang ada sudah ramah dengan tuna netra. "Jalan menuju tribun Penonton di venue sudah ramah, begitu juga kamar mandi di kawasan stadion Madya Sudja ramah bagi tuna netra," ujar Halim.

Halim berharap tidak hanya di kawasan GBK yang ramah disabilitas, namun juga di lokasi umum lainnya.

"Saya tinggal di Bandung, Jawa Barat. Masih banyak fasilitas umum di sana yang tidak ramah terhadap tuna netra. Jalan Braille banyak terhalang tiang. Semoga ada perbaikan kedepannya" demikian Halim.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas umum bagi masyarakat berkebutuhan khusus di sekitar Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (16/10) pagi. Ia mendorong seluruh provinsi, kota, dan kabupaten di Indonesia turut menerapkan fasilitas ramah terhadap disabilitas.

"Kita ingin mendorong agar semua provinsi, semua kota, semua kabupaten itu juga ramah terhadap disabilitas ini yang ke depan yang ingin terus kita dorong," ujar Jokowi.

Menurut dia, fasilitas yang ramah untuk para difabel ini perlu dibangun di berbagai bangunan publik, fasilitas umum, serta transportasi. Ia mengatakan, pemerintah akan mendorong pembangunan fasilitas bagi difabel dengan memberikan pajak insentif.

Presiden juga berjanji akan mengundang masyarakat berkebutuhan khusus untuk membahas masalah fasilitas bagi difabel ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement