REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Tim nasional (timnas) Jerman sedang memasuki periode terburuk dalam sejarah. Tahun 2018 boleh dibilang menjadi masa sulit bagi tim Panser di panggung sepak bola.
Timnas Jerman baru saja dipermalukan oleh Prancis di UEFA Nations League. Jerman kalah 1-2 dari Les Bleus di Stade de France, Rabu (17/10) dinihari WIB.
Sebelumnya, Jerman dibantai 0-3 oleh Belanda pekan lalu. Menengok Piala Dunia 2018, Jerman juga melewati turnamen sepak bola empat tahunan itu dengan langkah terjal berujung kesengsaraan.
Jerman mengalami dua kekalahan krsuial di Rusia. Tim Bavarian dikalahkan Meksiko dan Korea Selatan pada fase grup. Walhasil, juara dunia empat kali tersebut harus pulang lebih awal dari Piala Dunia 2018.
Dua kekalahan sisanya didaptkan Jerman dari Brasil dan Austria dalam pertandingan persahabatan sebelum Piala Dunia 2018. Terakhir Jerman meraih kekalahan dua kali berturut-turut adalah pada 2000. Rentetan hasil buruk ini mungkin akan membuat posisi Loew sebagai pelatih Jerman sedikit terancam.
Melihat keterpurukan yang diraih Jerman, Joachim Loew sebagai juru taktik angkat bicara. Menurut pelatih berpenampilan necis itu, Jerman perlu mengombinasikan pemain muda dan tua jika ingin menuai sukses.
''Pemain tua tidak harus melupakan bagaimana cara bermain bola,'’ kata Loew dikutip dari FourFourTwo.
Menyoal kekalahan timnya dari Prancis, Loew menegaskan, tendangan penalti yang diberikan untuk Les Bleus pada menit ke-80 adalah keputusan yang salah.
Apalagi, kata Loew, penalti tersebut diberikan saat kedudukan masih 1-1 sehingga membuat Jerman kembali menelan kekalahan.
Jerman sempat unggul lebih dulu lewat Toni Kroos, sebelum Antoine Griezmnn mencetak dua gol untuk membawa kemenangan Les Bleus. Loew menyebut tuan rumah beruntun mendapatkan keputusan penalti.
''Itu bukan penalti. Mats (Hummels) tidak menyentuhnya (Blaise Matuidi). Matuidi melangkah di atas kakinya,'' ujar Loew.
Advertisement