Kamis 18 Oct 2018 22:50 WIB

Indra Sjafri: Menang dari Taiwan, Modal Bagus Kami di Grup A

Pelatih Thailand mengakui para pemainnya sulit mengimbangi permainan tuan rumah.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Selebrasi  penyerang  Indonesia Witan Sulaeman (kanan) bersama gelandang tim nasional Indonesia Egy Maulana Vikri (kiri)  usai memasukan bola yang dijaga penjaga gawang Taiwan Li Guan Pei  dalam pertandingan grup a Piala AFC U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (18/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Selebrasi penyerang Indonesia Witan Sulaeman (kanan) bersama gelandang tim nasional Indonesia Egy Maulana Vikri (kiri) usai memasukan bola yang dijaga penjaga gawang Taiwan Li Guan Pei dalam pertandingan grup a Piala AFC U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-19 berhasil mengalahkan Taiwan U-19 dengan skor 3-1 pada pertandingan pertama penyisihan Grup A Piala AFC (Asia) U-19 2018 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Kemenangan itu menjadi modal bagus bagi skuat Garuda Muda untuk membangun semangat agar bisa mencapai target pertama lolos fase grup di kejuaraan junior tertinggi Asia tahun ini.

"Seperti yang saya sampaikan, hasil pertandingan pertama ini sangat penting untuk pertandingan selanjutnya. Kita harus mensyukuri kemenangan ini," kata pelatih timnas U-19 Indra Sjafri saat konferensi pers usai laga Indonesia kontra Taiwan, di GBK Jakarta, Kamis (18/10).

Dalam laga tersebut, Indonesia berhasil menang 3-1. Tiga gol Indonesia dicetak oleh Egy Maulana Vikri pada menit ke-50 lewat assist Witan Sulaeman. Dua gol lainnya milik Witan Sulaeman lewat assist Muhammad Luthfi Baharsyah pada menit ke-70, dan melalui umpan Egy pada menit ke-89.

Sementara satu gol Taiwan dicetak oleh Wang Chung-yung pada menit ke-52, lewat umpan Huang Jyun-wun. Kemenangan dari Taiwan di laga perdana ini, membuat Indonesia berhasil menguasai klasemen sementara Grup A dengan mengemas tiga angka. Menyusul Uni Emirat Arab (UEA) U-19 di peringkat kedua dengan tiga angka yang sama usai mengalahkan Qatar U-19, 2-1, Kamis (18/10). Laga selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Qatar pada Ahad (21/10) di GBK Jakarta.

Namun Indra, belum memikirkan tentang calon tim lawan selanjutnya. Indra lebih tertarik membahas tentang jalan dan hasil laga Indonesia vs Taiwan.

Menurut analisa Indra, kemenangan timnya dari skuat asuhan pelatih Von Ca Nhum tak didapat dengan mudah. Itu tampak di babak pertama.

Sepanjang 45 menit pertama melawan Taiwan, Garuda Muda tak berhasil mencetak gol. Meski berhasil menguasai jalannya laga. Namun para penggawa Taiwan bermain dengan pertahanan total. "Permainan Taiwan, persis seperti yang saya perkirakan. Mereka bertahan sangat baik yang membuat kami kesulitan masuk ke lini pertahanan mereka di babak pertama," kata Indra.

Meski tak berhasil mencetak gol di babak pertama, tapi Indra menilai para pemainnya sudah tampil baik. Menengok pertandingan, di babak pertama tak kurang dari lima kali Garuda Muda melepas sepakan ke arah gawang. Pun, para pemain Garuda Muda berhasil mengurung pertahanan Taiwan lewat serangan-serangan dari sektor sayap dan melepas sepakan keras ke arah gawang dari jarak jauh. "Pemain kita sudah merespons dengan sangat baik. Bermain dari pinggir dan melepas tendangan-tendangan jauh. Tapi memang tidak mampu tembus di babak pertama," jelasnya.

Di babak kedua, pola permainan lawan berubah. Situasi tersebut menurut Indra yang memberi keuntungan bagi permainan Garuda Muda. Para pemain Taiwan berusaha melakukan tekanan di babak kedua dengan memberi kelonggaran di lini pertahanan yang membuat Witan Sulaeman dan kawan-kawan lebih masif mengintimidasi pertahanan timnas Taiwan.

Terbukti, di babak kedua beberapa kali skema serangan Indonesia membuat permainan Taiwan tak berarti. "Usaha menekan yang dilakukan Taiwan, membuat garis pertahanan mereka menjadi lebih panjang, ini kita coba eksploitasi," ujar Indra.

Pelatih Taiwan Von Ca Nhum pun mengakui para pemainnya sulit mengimbangi permainan tuan rumah. Menurut dia, para pemain Indonesia punya kualitas individu dan gaya bermain kolektif yang lebih baik. "Di babak pertama kami sangat kesulitan. Di babak kedua, kami banyak melakukan kesalahan," ujar dia.

Permainan menyerang yang ditunjukkan para penggawa Indonesia, Von menilai, membuat timnya dalam tekanan yang besar. "Tapi walaupun kami kalah, pemain sudah berjuang sampai menit terakhir. Dan kami berusaha menunjukkan permainan terbaik kami," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement