REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Timnas Indonesia U-19 akan menghadapi lawan berat pada pertandingan kedua babak penyisihan Grup A Piala AFC (Asia) U-19 2018 melawan Qatar U-19. Kedua kesebelasan akan bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Ahad (21/10) malam.
Kemenangan mutlak harus diraih para penggawa Garuda Muda dari laga tersebut. Ini agar tim tuan rumah bisa lolos dari fase grup.
Namun skuat asuhan pelatih Bruno Pinheiro juga bakal tampil habis-habisan demi meraih tiga angka pertamanya. Qatar saat laga perdana penyisihan grup pada Kamis (18/10), kandas 1-2 dari Uni Emirat Arab. Kekalahan tersebut membuat Qatar belum punya modal angka di papan klasemen sementara.
Adapun Indonesia usai menang 3-1 dari Cina Taipei U-19 kini memimpin Grup A dengan nilai tiga angka. Namun pelatih Indonesia Indra Sjafri mengingatkan agar para pemain tak terlalu lama terlena dengan kemenangan pertama pekan lalu.
“Kami sudah pelajari permainan Qatar. Mereka punya kekurangan dan kelebihan,” ujar Indra usai sesi latihan timnya di Lapangan ABC Senayan, Sabtu (20/10).
Tetapi Indra tak mau membeberkan lebih dalam apa yang menurut dia menjadi sisi minus dan keunggulan para pemain Qatar. “Yang pasti, saya minta anak-anak (pemain) untuk selalu siap bertanding dan fokus saat latihan untuk meraih hasil maksimal di pertandingan nanti,” jelas dia.
Menghadapi Qatar, para pemain Garuda sudah berlatih sejak Jumat (19/10) dan Sabtu (20/10). Indra memberikan menu latihan penuh kepada 23 pemainnya.
Mulai dari latihan fisik sebagai pemulihan dan stabilitas kebugaran para pemain. Selain itu, latihan bermain dan mengatur strategi serta penempatan posisi. Indra juga tampak memberikan instruksi kepada para pemainnya tentang cara menyisir serangan dan bertahan. Satu pola latihan yang selama ini menjadi titik krusial bagi para pemain saat melakukan transisi menyerang dan kembali bertahan di lapangan.
Selain itu, Indra juga beberapa kali memberikan arahan tentang penyelesaian akhir di lini pertahanan lawan. Sebab, menurut dia, selama ini lini serangnya memang kurang tajam dalam mengeksekusi peluang gol. Terutama striker. “Saya memang harus mengakui finishing (di lini depan) harus diperbaiki,” kata Indra.
Akan tetapi, pelatih 55 tahun itu percaya diri dengan sekumpulan gelandang yang mampu menjadi mesin gol utamanya. Ada gelandang sayap seperti Witan Sulaeman yang sudah mencatatkan dua gol dan satu assist dari laga sebelumnya.
Juga ada Egy Maulana Vikri yang di laga sebelumnya di posisikan sebagai gelandang tengah pengatur serangan. Bomber muda yang berkiprah di Liga Polandia bersama Lechia Gdansk tersebut sudah mencatatkan satu gol dan satu assist.
Selain itu, Indra juga punya Muhammad Luthfi Baharsyah yang sudah memberikan satu assist. Si gelandang bertahan muda milik Mitra Kukar itu mampu mencetak gol dengan tendangan-tendangan jarak jauh seperti saat uji coba melawan Yordania U-19.
Indra juga punya gelandang sayap mematikan seperti Saddil Ramdhani yang punya keberanian menekan lini pertahanan lawan dan mampu memberikan kejuatan dengan sepakan-sepakan akuratnya. Di posisi striker, meski Muhammad Rafli Mursalim belum juga mencetak gol. Namun saat menang dari Cina Taipei, striker jebolan Liga Santri itu tampak mampu membuat pertahanan lawan kelimpungan. Indra beruntung pemain-pemain utamanya itu tak ada yang cedera.
Sepertinya Indra masih mempercayakan para pemain utama saat menghadapi Cina Taipei sebagai starting eleven untuk melawan Qatar. Meskipun di deretan pemain cadangan masih ada gelandang dan penyerang yang tak kalah bisa diandalkan. Seperti Todd Rivaldo Ferre, pemain muda Persipura Jayapura yang punya kecepatan dan daya banting kuat saat berjibaku di areal lawan.
“Alhamdulillah, sampai latihan terakhir semua pemain dalam kondisi yang baik. Tidak ada masalah cedera dan semuanya siap untuk bermain,” kata Indra menegaskan.