Ahad 21 Oct 2018 13:07 WIB

Kisruh Mou di Stamford Bridge Berakhir Damai

Mou memaafkan Ianni karena ia juga merasa membuat banyak kesalahan dalam kariernya.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Aksi pelatih Manchester United, Jose Mourinho seusai laga kontra Chelsea di Stamford Bridge, Sabtu (20/10).
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Aksi pelatih Manchester United, Jose Mourinho seusai laga kontra Chelsea di Stamford Bridge, Sabtu (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jose Mourinho sebenarnya telah berusaha untuk tidak menjadi pusat perhatian di Stamford Bridge saat membawa Machester United (MU) berhadapan dengan Chelsea. Bahkan ia mengatakan tidak akan merayakan jika timnya mencetak gol. Maklum, Mou mengawali kariernya di Liga Primer Inggris bersama Chelsea selama tiga tahun.

Hingga menit 95, Mou menepati janjinya. Dirinya tidak mengeluarkan reaksi yang berlebihan, meskipun Iblis Merah sempat berbalik unggul atas tuan rumah. Namun, gol Ross Barkley di menit ke-96, membuyarkan janji pelatih asal Portugal itu.

Mourinho tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan mengejar staf pelatih Chelsea yang berlari ke lorong. Bukan gol itu yang membuat Mou geram. Adalah Marco Ianni, asisten kedua Sarri, yang berlari dengan gesture ingin memukul sesuatu di depan Mourinho sambil berteriak.

Saat itu entah apa yang dikatakan oleh Ianni, Mou langsung marah besar dan mengejarnya ke lorong. Beruntung, ada pihak keamanan yang langsung menjaga Mou untuk tidak meraih Ianni. Beberapa pemain Chelsea dan MU juga turut menenangkan Mourinho.

Insiden yang berlangsung hampir tiga menit itu berujung pada saling bersalaman antara Sarri dan Mourinho. Usai laga, Mourinho, Sarri, dan Ianni berkumpul di ruang kerja Sarri. Menurut Mou, Sarri merupakan orang yang pertama datang kepadanya dan berkata akan menyelesaikan masalah internal ini dengannya.

Sarri mengakui bahwa insiden itu memang salah asistennya. ''Saya langsung mengatakan jika Anda ingin meminta maaf, tentu saja saya menerima permohonan maaf itu,'' ucap Mou, dikutip dari Sky Sports, Ahad (21/10).

Menurut pelatih berusia 55 tahun tersebut, ia memaafkan Ianni karena dirinya juga merasa telah membuat banyak kesalahan dalam kariernya. Dengan begitu, maka drama perkelahian antara mereka pun selesai. ''Saya tidak akan membunuh Anda (Ianni) karena masalah yang satu ini,'' jelasnya.

Mantan pelatih Real Madrid itu pun langsung tertawa saat bertemu dengan media. Namun, Ianni dikabarkan berpotensi mendapatkan hukuman dari internal Chelsea atas perilakunya tersebut.

Usai laga, Mourinho juga tampak kesal dengan fan Chelsea. Dirinya berjalan meninggalkan lapangan sambil mengacungkan tiga jari ke fan Chelsea. Itu menandakan jika ia telah meraih tiga gelar Liga Primer Inggris selama melatih Chelsea.

Mou merasa telah menghormati Chelsea sepanjang pertandingan, namun hal itu tidak dilakukan oleh fan the Blues. ''Saya tidak dihormati balik oleh fan Chelsea, tapi itu bukan tanggung jawab saya,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement