Ahad 21 Oct 2018 16:57 WIB

Bidik FIBA World Cup 2023, Perbasi akan Naturalisasi Pemain

Perbasi juga akan menunjuk pelatih asing dan tim akan diikutsertakan dalam IBL

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Hazliansyah
Ketua Dewan Penasihat PP Perbasi Erick Thohir.
Foto: Dok IBL
Ketua Dewan Penasihat PP Perbasi Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) akan membentuk tim nasional U-18 dan akan diikut sertakan dalam liga profesional basket tanah air, Indonesian Basketball League (IBL). Hal itu guna mempercepat prestasi bola basket Indonesia di lingkup Asia sebagai syarat untuk bisa bermain di FIBA World Cup 2023 mendatang.

Di tim nasional itu, Perbasi juga akan memasukkan pemain naturalisasi.

"Indonesia harus menunjukan prestasi di Kejuaraan FIBA Asia tahun 2021," kata Erick Thohir, Ketua Dewan Penasihat PP Perbasi, dalam siaran pers yang diterima, Ahad (21/10).

Menurut Erick, Indonesia yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan FIBA World Cup 2023 bersama Jepang dan Filipina tidak serta merta langsung ikut serta dalam kejuaraan dunia tersebut. Namun harus lebih dulu berprestasi pada FIBA Asia Cup 2021.

Sebelum memasuki FIBA Asia Cup 2021, Indonesia juga harus lebih dulu mengikuti kualifikasi FIBA Asia di tahun 2019. Jika tidak berprestasi di FIBA Asia Cup 2021, Indonesia praktis hanya menjadi tuan rumah tanpa menjadi peserta di FIBA World Cup 2023.

"Itu merupakan persyaratan dari FIBA yang harus dipenuhi Indonesia untuk dapat bermain di FIBA WC 2023," ujar Erick Thohir.

Oleh karena itu, lanjut Erick, gerak cepat harus dilakukan. Perbasi akan menunjuk pelatih asing menangani tim nasional serta membentuk tim nasional U-18 yang akan diikutsertakan dalam kompetisi IBL.

"Timnas U-18 perlu berlaga dalam kompetisi ketat," ujar Erick.

Bahkan Erick mengungkapkan, Indonesia akan melakukan naturalisasi pemain guna mempercepat perbaikan tim nasional. Hal itu ditegaskan Erick bukan berarti tak mau membina, namun hal ini demi percepatan pembangunan prestasi. Sebab, lanjutnya, hampir semua negara sudah melakukannya.

Aturan FIBA hanya membolehkan satu pemain naturalisasi berusia 16 tahun keatas, namun bebas bila pemain berusia di bawah 16 tahun.  "Mungkin kita perlu satu pemain naturalisasi senior dan dua pemain muda," ungkap Erick.

Sementara itu, Ketua umum PP Perbasi Danny Kosasih yang mendampingi Erick, menyatakan siap membentuk tim nasional senior dan U-18 sebagai persiapan menuju FIBA World Cup 2023. Dirinya juga akan menyerahkan kepada pelatih asing untuk menentukan skuat tim nasional nantinya.

"Siapa yang bakal masuk kita serahkan pada pelatih asing yang bakal ditunjuk," kata Danny.

IBL siap memfasilitasi timnas U-18. Formula keikutsertaan timnas U-18 dalam kompetisi IBL akan segera diformulasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement