Ahad 21 Oct 2018 17:58 WIB

Superliga Junior akan Undang Lebih Banyak Klub-Klub Asing

PBSI telah melakukan pendekatan terhadap klub-klub Cina

Sekjen PBSI, Achmad Budiharto
Foto: Humas PBSI
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG – Kejuaraan Superliga Junior 2018 yang digelar di GOR Djarum Magelang, Jawa Tengah pada 16-21 Oktober 2018 berjalan sukses. PB Djarum Kudus dan PB Exist Jakarta mendominasi kejuaraan tahun ini.

Sekretaris Jenderal Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Achmad Budiharto mengatakan akan mengundang lebih banyak klub-klub asing untuk berlaga di kejuaraa ini. Hal ini agar menambah persaingan sekaligus sebagai ajang pembelajaran bagi para pemain muda Indonesia.

“Ini agenda tahunan. Tujuannya ingin mengukur kemampuan dan kualitas bertanding dalam beregu seperti ini,” kata Budiharto dalam jumpa pers di Ruangan Media GOR Magelang, Ahad (21/10).

Budiharto mencatat di kelas U-17, masih didominasi dengan klub-klub utama yang lolos fase grup seperti PB Djarum Jaya, PB Mutiara Cardinal Bandung, serta dua klub asal Jakarta yaitu PB Jaya Raya dan PB Exist. Awalnya ia berharap beberapa klub baru seperti SGS PLN Surabaya dan Chandra Wijaya Badminton Club akan memberikan perlawanan yang ketat.

“Tapi belum sesuai yang kita perkirakan. Ini jadi pembelajaran untuk klub-klub baru,” ujar dia.

Sedangkan di kelas U-19, sengaja mendatangkal sejumlah klub luar untuk meningkatkan persaingan dan kompetisi. Menurutnya di usia para pemain U-19 merupakan awal untuk masuk ke jenjang senior agar bisa berkompetisi di tingkat dunia.

Namun beberapa klub luar negeri belum bisa berpartisipasi, sebut saja klub dari Korea Selatan karena sedang ada masalah internal. Begitu juga dengan klub-klub dari jepang yang ternyata saat ini sedang musim ujian sehingga tidak bisa mengirimkan pemainnya.

Sedangkan klub dari Cina Taipei hanya mengirimkan para pemain kelas dua ke Superliga Junior 2018 karena di sana juga sedang ada kompetisi tingkat junior. Klub dari India yang mengirimkan para pemain yang menjanjikan. Dua klub dari Thailand juga sengaja diundang karena kedua klub ini kerap mengirimkan para pemainnya untuk Thailand.

“Ke depan, kita akan mencari lagi, menginformasikan dan memilih waktu yang tepat untuk kejuaraan Superliga Junior. Kita akan klopkan dengan kejuaraan-kejuaraan junior yang ada di Asia,” kata dia.

Ia menilai sangat mungkin untuk menambah jumlah klub asing untuk berlaga di Superliga Junior. Untuk di kelas U-17 dan U-19, bisa ditambah menjadi 10 klub yang akan dibagi dalam dua grup. Menurutnya jumlah tersebut masih memungkinkan dengan waktu penyelenggaraan selama enam hari.

Saat ditanya apakah pernah mengundang klub-klub di Cina, ia mengatakan PBSI pernah melakukan pendekatan dengan mereka. Akan tetapi, kompetisi junior di Cina juga sangat padat. “Lagipula kan mereka juga akan melihat benefitnya bagaimana, karena costnya saja jauh dari Cina ke sini,” tambah dia.

Dalam pelaksanaan Superliga Junior 2018, diisi sebanyak delapan klub untuk tiap kelas. Di kelas Putra dan Putri U-17 diikuti PB Djarum Kudus, PB Mutiara Cardinal Bandung, PB Jaya Raya, PB Exist Jakarta, Sarwendah Badminton Club, Suryanaga Wima Surabaya, Chandra Wijaya Badminton Club dan SGS PLN Surabaya.

Di kelas Putra U-19 diikuti PB Djarum Kudus, PB Mutiara Cardinal, PB Jaya Raya, PB Exist, FIFA Badminton Club, Keelung High School Cina Taipei, Granular Thailand dan Asosiasi Bulu Tangkis India. Sedangkan di kelas Putri U-19 diikuti PB Djarum Kudus, PT Mutiara Cardinal Bandung, PB Jaya Raya, PB Exist Jakarta, FIFA Badminton Club, Keelung High School Cina Taipei, SCG Thailand dan Asosiasi Bulu Tangkis India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement