Senin 22 Oct 2018 08:45 WIB

Marquez 'Provokasi' Dovizioso Hingga Jatuh

Andreas Dovizioso terjatuh di enam lap tersisa dalam seri balap di GP Motegi, Jepang.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bayu Hermawan
Marc Marquez
Foto: EPA-EFE/Rungroj Yongrit
Marc Marquez

REPUBLIKA.CO.ID, MOTEGI -- Juara MotoGP 2018, Marc Marquez mengatakan langkahnya 'memprovokasi' Andrea Dovizioso di enam lap tersisa membuatnya berhasil menyegel mahkota kelima di kelas utama dan ketujuh di seluruh kelas. Dovi terjatuh di tikungan 10 menjelang lap terakhir GP Motegi, Jepang akibat terlalu memaksakan diri mengejar Marquez.

Dovi awalnya mengendalikan sebagian besar balapan, unggul dari Marquez, namun tak mampu melepaskan diri dari godaan untuk melampaui batas ketika pembalap Honda itu mengambil posisi pertama memasuki tikungan sembilan pada lap 21, dua lap sebelum Dovi terjatuh. Marquez menyebut itu adalah strateginya untuk merebut perhatian Dovi, hal sama seperti dilakukannya di GP Buriram, Thailand beberapa pekan sebelumnya.

"Saya memprovokasi kesalahan Dovi. Sejak enam lap tersisa, saya tahu saya harus membalapnya dengan ritme sempurna. Saya mencoba menganalisis situasi. Saya melihat saya cukup kuat melawannya sampai akhir, dan saya mencoba menyerang sejak delapan atau sembilan lap tersisa. Kemudian, Dovi menyusul saya lagi dan mendorong dirinya terlalu keras. Kami mulai berselisih waktu satu menit 45 detik lagi. Saya kemudian mengekorinya sebaik mungkin dan menyerang sebelum putaran terakhir, strategi yang sama seperti di Thailand," kata Marquez, dilansir dari Autosport, Senin (22/11).

Meski demikian, Marquez kecewa pertarungan seru itu harus berakhir dengan Dovi tersingkir dari balapan dan finis ke-18. Saat melihat papan informasi menuliskan 'Dovi Keluar,' Marquez mengaku senang akhirnya dia memenangkan gelar juara dunia.

"Namun, saya kecewa karena dia seharusnya pantas berada di sini juga. Dia menjalani musim dan balapan luar biasa," ujar Marquez.

Pembalap Spanyol ini bangga bisa mengukuhkan gelar juara dunia tahun ini di Motegi, rumah Honda. Dia sempat berpikir akan merayakannya di Aragon, Spanyol. "Penting untuk merayakan gelar di depan para bos dan saya percaya bos besar menikmatinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement