REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI membenarkan alasan Luis Milla tidak ingin kembali melatih tim nasional Indonesia. Dalam akun media sosial Instagram miliknya, Milla menyebut PSSI tidak profesional, manajemen yang buruk, serta berkali-kali melanggar kontrak.
"Kita terima kasih atas jasa-jasa Luis Milla. Namanya orang berpisah wajar kalau masing-masing pihak merasa kesal dan menyampaikan unek-uneknya," kata Exco PSSI Yoyok Sukawi, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/10).
Menurut Yoyok, PSSI selama ini sudah melakukan segala cara untuk menggaet kembali pelatih asal Spanyol tersebut. Namun, dari beberapa surat yang diajukan ke Milla, tidak ada respons yang positif darinya.
"Kami tunggu sampai deadline, bahkan kami sempat undur deadline-nya. Tapi Luis Milla tetap tidak datang. Maka kami putuskan menggantinya dengan Bima Sakti," ujar Yoyok.
Yoyok memaklumi alasan Milla tersebut. Ia menyadari memang masih ada kekurangan seperti telatnya pembayaran gaji. Namun, ia menegaskan bahwa penolakan Milla bukan karena penawaran gaji yang lebih sedikit dari sebelumnya. Ia mengklaim, Milla memang tidak ingin lagi melatih Indonesia.
"Ini jadi evaluasi kami ke depannya," ucap Yoyok.
Ia juga mengatakan, penunjukan Bima Sakti sebagai pelatih sudah berdasarkan rapat di antara pimpinan PSSI. Bima, lanjutnya, saat ini menjadi pilihan terbaik karena telah bersama Milla hampir satu setengah tahun.
"Kalau kami cari pelatih baru, nanti adaptasi lagi. Kita lihat dulu hasil AFF, nanti kita pertimbangkan selanjutnya bagaimana," kata Yoyok.