REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asia Tenggara merupakan kawasan yang memiliki pertumbuhan eSport lebih cepat dibandingkan kawasan lainnya di dunia.
CEO sekaligus Co founder UniPin Ashadi Ang, menyebutkan bahwa pesatnya pertumbuhan eSport di Asia Tenggara ini menjadi alasan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri eSport di kawasan ini.
"Melalui Seaca kami ingin menjadikan Indonesia sebagai penghubung sekaligus pusat eSport di kawasan Asia Tenggara. UniPin melalui UniPin eSports memiliki misi ingin mempromosikan serta mengedukasi eSport sebagai gaya hidup sehat," jelas dia.
Ashad mengatakan, untuk mewujudkan impian menjadikan industri eSport Indonesia terbesar di Asia Tenggara UniPin menngandeng banyak pihak untuk penyelenggaraan Seaca.
“Kami ingin SEACA bisa menjadi event tahunan dan menjangkau wilayah yang lebih luas, sehingga dapat menghasilkan atlet-atlet eSport berkualitas dunia dari seluruh penjuru tanah air," ujar dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan siap untuk membantu terselengaranya turnamen cabang olahraga digital (e-sport) yang peminatnya semakin banyak di berbagai tempat.
"Saya akan bantu acara semacam ini untuk digelar di banyak kota. Ini membuktikan pemerintah mendukung," katanya di Jakarta Senin, saat penutupan ajang Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) di Mall Taman Anggrek.
Menkoinfo mengatakan, e-Sport rencananya akan dipertandingkan dalam Asian Games 2022 di Hangzhou mendatang dan dia berharap atlet nasional dapat menoreh prestasi dalam ajang olah raga bergengsi tersebut.
"Kemarin atlet Asian Games 2018 yang meraih medali emas bisa mendapat bonus Rp1,5 miliar, saya harap dalam ajang berikutnya khususnya untuk cabang olah raga e-Sport juga bisa meraih prestasi," ujar Rudiantara.
Seaca merupakan turnamen eSport terbesar di Asia Tenggara ini yang digelar oleh UniPin bahkan berhasilmenarik atensi cukup besar dari penggiat eSport di Jakarta dan sekitarnya, dengan peserta tidak hanya dari kalangan remaja tetapi juga dewasa.
Kurang lebih 230 atlet eSports, baik dari dalam maupun luar negeri ini bertarung memperebutkan hadiah senilai Rp1.4 milyar rupiah. Seaca sendiri mempertandingkan game-game popular antara lain; Mobile Legends, Arena of Valor (AOV), PlayerUnknown¿s Battleground (PUBG), Point Blank dan DOTA 2.
Beberapa atlet eSports dari kawasan ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam juga turut berpartisipasi dalam event ini. Besarnya perhatian penggiat eSports dalam turnamen ini sesuai dengan analisa lembara riset asal Belanda Newzoo, yang menyebutkan Indonesia termasuk salah satu diantara 6 negara(Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia dan Vietnam) besar yang memiliki lebih dari 98 penggiat eSport di kawasan ini.