Senin 22 Oct 2018 22:48 WIB

15 Tim Mancanegara Pastikan Turun di Tour de Singkarak 2018

TdS 2018 akan melintasi 16 kabupaten/kota sepanjang 1.267 kilometer

Sejumlah pembalap berpacu pada etape IV Tour de Singkarak 2017, di tepian Danau Singkarak, Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (21/11). Tersisa 89 pembalap mengikuti etape IV dengan rute Dermaga Singkarak, Kab Solok menuju Payakumbuh sejauh 106,4 kilometer.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Sejumlah pembalap berpacu pada etape IV Tour de Singkarak 2017, di tepian Danau Singkarak, Tanah Datar, Sumatera Barat, Selasa (21/11). Tersisa 89 pembalap mengikuti etape IV dengan rute Dermaga Singkarak, Kab Solok menuju Payakumbuh sejauh 106,4 kilometer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang balap sepeda yang memadukan unsur pariwsata terbesar di Indonesia, Tour de Singkarak (TdS) 2018 resmi diluncurkan, Senin (22/10). Lomba balap sepeda yang memasuki 1 dekade penyelenggaraan, akan berlangsung  pada 4 hingga 11 November 2018 dengan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar sepanjang 1.267 KM dan mengambil start dari Kota Bukittinggi serta berakhir di Kota Pariaman.

Penyelenggaraan TdS yang diakui oleh Amouri Sport Organization (ASO) dan Union Cycliste Internationale (UCI) sebagai event balap sepeda dengan jumlah penonton terbanyak peringkat ke-5 di dunia ini, dalam usianya yang ke-10 diharapkan semakin eksis, sesuai dengan tema yang diangkat dalam TDS 2018 "One Decade For All".

TdS ke-10 tahun ini diikuti 15 tim dari mancanegara dan 5 tim nasional. Para peserta akan unjuk kekuatan dengan melintasi 16 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumbar sepanjang 1.267 Km untuk merebutkan total hadiah sebesar Rp 2,3 miliar.

"Tidak terasa kita sudah menyelenggarakan Tour De Singkarak 2018 selama 10 tahun, atau kita sebut 1 dekade, sehingga tema tahun ini adalah `One Decade for All¿ yang merupakan kinerja kerja kita untuk Sumatera Barat merupakan karya kita bersama Sumatera Barat untuk Indonesia," kata Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit dalam peluncuran Tour de Singkarak 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, kantor Kementerian Pariwisata, Senin (22/10).

Nasrul Abit mengatakan bahwa dampak positif dari penyelenggaraan TdS sangat dirasakan oleh masyarakat Sumbar terutama dampak langsung ekonomi selama penyelenggaraan berlangsung. Hal ini terlihat dengan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel, penjualan makanan, souvenir, dan oleh-oleh khas Sumbar.

Selain itu, mendorong meningkatnya infrastruktur terutama jalan-jalan yang akan dilalui peserta balap sepeda menjadi terpelihara dan semakin mulus.

"Event TdS  juga menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan pariwisata Sumbar ditandai sejak penyelenggaraan TdS pertama 2009, kini bermunculan destinasi wisata baru di Sumbar dan dikenal masyarakat luas," ujar Nasrul Abit. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, peluncuran TdS 2018 sebagai ajang mempromosikan Sumbar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia khususnya dalam olahraga, budaya, dan pariwisata dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan wisatawawan nusantara (wisnus) ke Sumbar yang pada 2017 dikunjungi 56.313 wisman dan 6,5 juta wisnus.

Arief mengatakan, penyelenggaraan event sport tourism TdS 2018 memberikan  dampak langsung pada ekonomi masyarakat serta media value yang tinggi dan memberi pengaruh positif terhadap promosi pariwisata Sumbar secara nasional dan internasional.

"Saya mengajak semua pihak, seluruh jajaran di tingkat pusat dan daerah, pihak swasta, media dan masyarakat luas untuk mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan TdS 2018 yang saat ini telah berusia 10 tahun," katanya.

Arief berharap dalam perjalanan 1 dekade ini, perhelatan akbar balap sepeda setingkat dunia ini dapat menjadi salah satu ajang sport-tourism bergengsi di mancanegara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement