Selasa 23 Oct 2018 22:51 WIB

Ginting Kandas di Tangan Pemain Thailand

Anthony menyerah dua gim langsung 20-22 dan 12-21 dari Kantaphon Wangcharoen.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berekspresi ketika bertanding melawan pebulu tangkis Jepang Kento Momota pada laga final China Open 2018 di di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Cina, Ahad (23/9).
Foto: Antara/Humas PP PBSI
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting berekspresi ketika bertanding melawan pebulu tangkis Jepang Kento Momota pada laga final China Open 2018 di di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Cina, Ahad (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil kurang maksimal dibukukan tunggal putra andalan Indonesia. Anthony Sinisuka Ginting yang kini menempati peringkat delapan dunia langsung kandas di babak pertama Prancis Terbuka 2018. Anthony menyerah dua gim langsung 20-22 dan 12-21 dari Kantaphon Wangcharoen, Selasa (23/10), . Ini merupakan kekalahan pertama Anthony dari Wangcharoen dalam empat pertemuan.

Penampilan Anthony memang tak seperti biasanya, ia bermain dibawah tekanan serangan lawan. Wangcharoen yang tampil agresif, beberapa kali menghujankan serangan ke arah pertahanan Anthony yang tak serapat biasanya. Anthony juga begitu banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama di gim kedua. Ini kian membuat Wangcharoen percaya diri.

"Dari awal gim pertama memang saya ketinggalan terus, saya berpikir bagaimana bisa melewati skor lawan dulu dan dia akan goyang. Tapi dia tampil stabil dan terus menekan, dia juga jarang membuat kesalahan sendiri," kata Anthony dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/10)

Ia mengakui ini bukan alasan. Tapi, ia mengaku tak bisa mengontrol shuttlecock di Prancis yang berat. Ia sudah berinisiatif menyerang dari depan, tapi datangnya pengembalian bola cukup lambat. Alhasil ia tidak bisa mengontrol sehingga mati sendiri.

"Saya sudah coba tapi feeling-nya tidak pas di lapangan. Permainan tidak berjalan seperti rencana saya. Kondisi lapangan dan shuttlecock juga beda dengan pertemuan kami terakhir di Indonesia Masters 2018," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement