Rabu 24 Oct 2018 09:04 WIB

Mengapa Marc Marquez Begitu Tangguh di Lintasan MotoGP?

Marquez seperti halnya olahragawan asal Spanyol Rafael Nadal di dunia tenis.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Marq Marquez
Foto: tvm.com.mt
Marq Marquez

REPUBLIKA.CO.ID, MOTEGI -- Marc Marquez meraih gelar juara dunia MotoGP kelima dengan luar biasa akhir pekan kemarin di Jepang. Pengamat MotoGP, Oriol Puigdemont mewawancarai Kepala Kru Balap Honda Santi Hernandez untuk mengetahui mengapa pembalap muda Spanyol ini begitu tangguh di lintasan.

Awal 2018, tim Honda dan seluruh pembalapnya masih mempelajari kalender MotoGP untuk memetakan sirkuit terbaik melakukan serangan. Bagi Marquez, Termas de Rio Hondo di Argentina salah satu lintasan saktinya.

Baby Alien menang di sirkuit tersebut dua kali, 2014 dan 2016. Namun, tahun ini Honda ternyata tak sekuat sesi latihan bebas. Apa yang terjadi pada balapan Ahad itu benar-benar di luar dugaan. Mesin Marquez berhenti sebelum start di grid dan usahanya menyalakan kembali sepeda motornya dengan membawa maju motornya mendadak diganjar dengan penalti.

Selama kompetisi tahun ini, GP Catalan menjadi masalah besar di mana Marquez memicu keributan besar karena menyebabkan Valentino Rossi crash. Dia pun kembali mendapat penalti.

Marquez tak hanya gagal mencetak angka di lintasan yang seharusnya bisa dimenangkannya dengan mudah. Dia juga harus berurusan dengan kritikus-kritikus MotoGP, dan yang tak kalah ngeri adalah penggemar, Rossifumi, serta Rossi sendiri yang melabelinya 'pembalap berbahaya' atau dangerous rider.

Hernandez mengatakan situasi semacam ini bukanlah kecil, bahkan mungkin bisa memengaruhi mental Marquez di balapan-balapan berikutnya. Momen penting lainnya adalah pertarungan dengan Andrea Dovizioso di Qatar di mana Honda finis kedua.

"Namun, saya menilai momen kunci tahun ini adalah saat Marc menghadapi peristiwa di Argentina dan bagaimana dia bangkit dari itu. Orang lain jika dalam situasi ini mungkin saja akan mengubah pendekatan mereka," kata Hernandez, dilansir dari Autosport, Rabu (24/10).

photo
Rafael Nadal

Hernandez dan Marquez bekerja sama sejak 2011, ketika pembalap kelahiran Cervera itu lulus ke Moto2 setelah menjadi juara dunia 125cc pada 2010. Bersama mereka mengukir enam gelar, satu di Moto2 (2012) dan lima di MotoGP (2013, 2014, 2016, 2017, dan 2018).

Berkaca pada kesuksesan Marquez, Hernandez menyamai rekannya itu dengan ikon olah raga Spanyol lainnya. Sebut saja petenis Rafael Nadal, yang menang dengan penuh kegigihan, keyakinan diri tak tergoyahkan, dan motivasi menang meski di tengah kesulitan.

"Marc seperti Nadal, pantang menyerah, berani mengambil risiko, dan mengerahkan seluruh kemampuannya, seperti ketika Nadal mengalahkan Roger Federer di Wimbledon pada 2008," kata Hernandez.

Hernandez menyebut Marquez pembalap yang pada saat kritis bisa melakukan hal-hal yang tak masuk akal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement