REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung Mario Gomez memantapkan keinginannya untuk hengkang dari skuat Maung Bandung. Keinginan tersebut memang sudah ia ungkapkan sejak September 2017 lalu.
Pelatih asal Argentina ini mengakui keputusannya itu bukan tanpa alasan. Gomez merasa dia berdiri sendiri tanpa dukungan manajemen. Termasuk, Gomez tidak tahu kabar soal banding sanksi yang dilakukan manajemen.
"Saya tidak tahu kalau mereka panggil Ezechiel dan Bojan, tidak ada yang kasih tahu saya," kata Gomez, Selasa (23/10).
Gomez mengakui ini bukan pertama kalinya keinginan untuk hengkang muncul. Ia memang menginginkan situasi di Persib berubah menjadi lebih baik."Saya menyukai Persib, Kota Bandung, penggemar, pemain, saya cinta semua yang ada di sana. Tapi manajemen tidak berubah, mereka tidak berkembang, mereka menurun," jelasnya.
Gomez memang dikontrak selama dua musim untuk mengasuh Maung Bandung. Namun ia mengakui bahwa manajemen sudah tahu keputusannya untuk tidak melanjutkan kontrak. "Untuk pemain dan penggemar tentu saya mau (melatih Persib), hingga 10 tahun bahkan. Tapi untuk manajemen, tidak mau saya di sini," jelasnya.
Padahal, Gomez sudah menargetkan kemenangan bagi Persib. Modalnya sebagai juara paruh musim meyakinkan dia untuk mengabulkan ambisinya tersebut. "Saya ingin juara, saya ingin Desember nanti semua Bandung menjadi biru, Champions. Ini bukan soal uang, ini soal kebanggaan. Kami butuh bintang lagi dan kami ingin buat sejarah," katanya menegaskan.
Gomez mengakui di mana pun dia bekerja, keinginan juara tentu selalu ada. "Saya ingin terus berkembang, saya ingin tumbuh. Di tempat mana pun saya berusaha jadi juara dan terus berkembang," jelas dia.