Sabtu 27 Oct 2018 17:05 WIB

Fokus Menangkan Jokowi, Erick Lepas Jabatan Presiden Inter

Meski mundur Erick masih memiliki saham di Inter Milan

Rep: Dadan Kurnia/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua INASGOC Erick Thohir saat menjadi pembicara di acara Idea Fest 2018. Acara yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ini digelar 26-27 Oktober di JCC.
Foto: dok. INASGOC
Ketua INASGOC Erick Thohir saat menjadi pembicara di acara Idea Fest 2018. Acara yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ini digelar 26-27 Oktober di JCC.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA –  Mantan Presiden Inter Milan Erick Thohir mengungkapkan alasannya mengundurkan diri sebagai Presiden Nerazzurri, dan memercayakan jabatan tersebut kepada Steven Zhan. 

Hal itu tak lain karena Erick menyatakan ingin fokus memenangkan Joko Widodo-Maruf Amin dalam kontestasi Pilpres 2019. Terlebih semua partai koalisi memercayainya menjabat ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Amanah ini kan benar-benar harus dilaksanakan. Tentunya kita harus mengurangi kerjaannya lagi. Salah satunya ya tadi malam jabatan presiden inter itu dipegang oleh partner saya Steven Zhan," kata Erick ditemui di sela Rakernas TKN Jokowi-Maruf, di Empire Palace Surabaya, Sabtu (27/10). 

Namun demikian, Erick menegaskan hingga saat ini dirinya masih mempunyai saham di Inter Milan. Pengunduran diriny benar-benar murni untuk fokus menjalankan tugasnya sebagai ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Erick juga ingin memberi kesempatan kepada anak-anak muda dalam berbagai hal, termasuk olah raga.

"Apalagi kebetulan Steven juga masih muda kan naru 27 tahun. Bagus lah kita dorong anak-anak muda untuk terus berkarya. Saya juga mempunyai komitmen mau fokus juga (memenangkan Jokowi-Maruf)," ujar Erick.

Erick mencontohkan, ketika dirinya ditunjuk untuk mengurusi penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta. Dia mengaku mengundurkan diri dari banyak perusahaan. Keputusannya mundur dari banyak perusahaan tersebut juga diakuinya karena ingin fokus menyiapkan event internasional itu.

"Sempat juga banyak yang mempertanyakan ini mundur beneran? Ya iya beneran. Karena memang dua tahun tiga bulan mempersiapkan Asian Games sangat berat kalau tidak fokus," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement