Senin 29 Oct 2018 00:12 WIB

Kevin/Marcus Gagal Juarai Prancis Terbuka 2018

Duo Minions akan mengevaluasi permainan saat sedang dalam posisi tertekan.

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
Foto: Humas PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon atau akrab disapa Minions, gagal meraih gelar juara Prancis Terbuka 2018. Ini setelah Kevin/Marcus kalah dari pasangan Cina Han Chengkai/Zhou Haodong pada laga final yang berlangsung di Paris, Prancis, Ahad (28/10).

Minions kalah dalam tiga gim 21-23, 21-8, dan 17-21 selama 52 menit permainan. Catatan kedua pasangan putra itu pun menjadi 1-2 bagi Kevin/Marcus setelah laga final Prancis Terbuka 2018. Sebelumnya, kedua pasangan saling bertanding pada turnamen Cina Terbuka 2018 dengan hasil kemenangan wakil tuan rumah itu 21-19, 11-21, dan 21-17.

"Kami tetap bersyukur dengan hasil yang telah kami raih pada dua pekan berturut-turut mencapai final. Tenaga kami juga sudah terkuras," kata Marcus selepas pertandingan di Stadion Pierre de Coubertin, Paris, seperti tercantum dalam situs resmi PBSI.

Sinyo, panggilan Marcus, mengaku banyak melakukan kesalahan dengan bola-bola keluar garis lapangan pada gim ketiga. Sedangkan pada gim pertama, ganda nomor satu dunia itu mengaku kurang beruntung.

"Kok di sini lebih berat dibanding di Denmark sehingga tenaga kami banyak terkuras," kata Sinyo yang telah mengoleksi tujuh gelar juara sepanjang keikutsertaan dalam berbagai turnamen internasional pada 2018, termasuk Denmark Terbuka 2018.

Meskipun kalah di Paris, Sinyo menambahkan hasil yang telah diraihnya bersama Kevin sudah lebih dari cukup karena masuk putaran final pada turnamen tingkat Super 750. "Kami harus mengevaluasi penampilan kami karena tentu ada yang kurang dari permainan tadi. Kami harus mempelajari lagi," kata Sinyo.

Sementara, Kevin mengatakan pola permainannya bersama Marcus harus lebih tenang meskipun sedang tertekan oleh lawan. "Kami harus pintar mengatur strategi permainan karena lawan bermain cepat dan tidak mudah ditaklukkan," kata Kevin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement