Selasa 30 Oct 2018 17:27 WIB

Awan Gelap di Stadion King Power

Vichai dikenal sebagai sosok yang dermawan dan membumi.

Pemilik klub sepak bola Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha
Foto: EPA-EFE/TIM KEETON
Pemilik klub sepak bola Leicester City, Vichai Srivaddhanaprabha

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Anggoro Pramudya

Awan gelap menyelimuti langit di atas Stadion King Power, Leicester, Senin (29/10). Duka mendalam sedang menghampiri klub Liga Primer Inggris, Leicester City, karena kepergian sang presiden klub, Vichai Srivaddhanaprabha.

Taipan asal Thailand itu meninggal tragis dalam kecelakaan tunggal helikopter di area parkir mobil Stadion King Power, Sabtu (27/10) malam WIB. Vichai pergi selamanya setelah menyaksikan pertandingan antara the Foxes versus West Ham United di Stadion King Power.

Saksi mata menyebutkan helikopter yang mengangkut Vichai seperti kehilangan kendali saat lepas landas dari Stadion King Power. Bagian belakang helikopter dikabarkan bermasalah dan berputar pada ketinggian 200 meter. Helikopter langsung terjatuh dan menghunjam sebuah beton di area parkir mobil Stadion King Power.

Dikutip CNN, Vichai menaiki helikopter nahas itu bersama empat orang lainnya. Selain Vichai, ada stafnya, Nursara Suknamai dan Kaveporn Punpare; serta pilot dan co-pilot yang merupakan sepasang kekasih, Eric Swaffer dan Izabela Roza Lechowicz.

Swaffer dianggap sebagai pahlawan karena berusaha menghindarkan jatuhnya helikopter di tempat yang ramai. Sebab, orang-orang masih banyak di seputar stadion mengingat pertandingan Leicester kontra West Ham baru saja selesai.

Vichai dikenal suka menggunakan helikopter sebagai moda transportasinya. Kematian miliader yang menempati urutan ke-338 versi Forbes itu mengingatkan pada kejadian tragis yang menimpa mantan petinggi Chelsea, Matthew Harding. Kecelakaan helikopter nahas yang menimpa Harding terjadi pada 22 Oktober 1996.

Harding terbang kembali ke London setelah menyaksikan pertandingan Piala Liga Inggris antara Chelsea dan Bolton. Harding tidak sendirian dalam kecelakaan itu. Ia bersama empat temannya, yakni Ray Deane, Tony Burridge, John Bauldie, dan Mick Goss. Harding merupakan penggemar the Blues sejak kecil sebelum menjabat sebagai wakil ketua klub.

Kematian tragis Vichai mengundang tangisan pecah dari manajemen, pemain, dan fan Leicester City. Vichai dikenal sebagai sosok yang dermawan dan membumi. Vichai sebetulnya sosok yang tertutup terhadap media massa. Namun, sikapnya tersebut berbanding terbalik terhadap para penggemar Leicester City.

Di mata fan, Vichai merupakan sosok pria yang hangat dan kebapakan. Sikap dermawannya terlihat dari kebiasaan Vichai yang tak segan menyapa, membelikan minuman, sarapan, dan membagikan syal kepada pendukung the Foxes yang menonton laga tandang. Tak hanya untuk Leicester City, Vichai juga memberikan kontribusi besar pada kota Leicester. Dia memberikan sumbangan kepada rumah sakit setempat.

Kekayaan Vichai ditaksir mencapai 4,9 miliar dolar AS. Ia resmi membeli the Foxes seharga 39 juta poundsterling pada Agustus 2010 dari pemilik sebelumnya, Milan Mandaric. Ketika itu, Leicester City masih bermain di Divisi Championship.

Di bawah Vichai, the Foxes sukses menembus Liga Primer Inggris setelah menjuarai Divisi Championship. Berhasil menembus kompetisi di Negeri Ratu Elizabeth, Vichai menargetkan timnya finis di posisi lima besar dalam waktu tiga tahun. Faktanya, hanya berbekal pemain antah berantah dan pelatih kawakan spesialis runnerup, Claudio Ranieri, Leicester City mampu menjadi kampiun Liga Primer Inggris musim 2015/2016.

Jamie Vardy tak mampu menahan kesedihannya melihat sang bos pergi selamanya. Di Instagram, Vardy mengunggah foto bersama Vichai beserta kata-kata yang menjelaskan sosok pemimpin Leicester City itu sebagai orang yang disayangi oleh tim.

"Sulit menemukan kalimat yang tepat, tetapi Anda adalah legenda yang memiliki hati besar dan jiwa dari Leicester City. Terima kasih untuk segala yang Anda berikan untuk saya, keluarga saya, dan klub kami. Saya akan merindukan Anda," tulis Vardy.

Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel, juga merasa terpukul dengan kepergian Vichai. Saat kejadian, putra Peter Schmeichel itu dikabarkan berada di tempat kejadian. Menurut saksi, Schmeichel menangis histeris ketika helikopter yang di tunggangi Vichai jatuh. Setelah pengumuman meninggalnya Vichai, Schmeichel menuliskan pesan emosionalnya.

Karangan bunga pun membanjiri kawasan Stadion King Power sebagai bentuk penghormatan terhadap Vichai. Vardy direncanakan bakal memimpin upacara penghormatan untuk meninggalnya Vichai pada Selasa (30/10). Selamat jalan, Vichai. ¦ ed: citra listya rini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement