REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Beragam tanggapan muncul dari sejumlah pihak atas kasus penganiayaan yang dilakukan pemain Persela Lamongan, Saddil Ramdani. Salah satu respon datang dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
"Ini soal ranah hukum tentu saya tidak bisa mencampuri itu," ujar Imam, Senin (5/11).
Meski tak ingin ikut campur, Imam tetap mengapresiasi prestasi yang telah dihasilkan Saddil selama menjadi pemain timnas Indonesia. Di matanya, Saddil merupakan pemain bola potensial yang telah memberikan banyak perubahan bagi skuat Garuda.
Dengan adanya kasus yang menimpa Saddil, Imam berharap, ini bisa menjadi pembelajaran penting. Tidak hanya itu, tapi juga menjadi semangat bagi Saddil agar menjadi sosok yang lebih baik. "Dan tentu kami semua masih butuh tenaganya," jelas dia.
Saat ditanya seputar perlindungan hukum, Imam menilai, itu sebenarnya masuk ke dalam kategori tindakan secara individual. Dengan kata lain, semua permasalahan dan solusinya menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing. Hal yang diperhatikan pemerintah lebih pada aspek bagaimana memberikan asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para atlet agar lebih baik. "(Lebih ke bagaimana) timnas ini juga dapat bonus dari pemerintah," ujarnya.
Beberapa hari lalu, Saddil Ramdani terkena jeratan hukum dalam kasus penganiayaan terhadap seorang gadis Jombang, ASR (19 tahun). Kabar terakhir menyebutkan, pemain timnas tersebut telah resmi meninggalkan Polres Lamongan, Senin (5/11). Meski telah keluar dari polres, status Saddil masih sebagai tersangka dalam kasus ini.