Kamis 08 Nov 2018 20:51 WIB

Sven-Goran Eriksson tak Perduli tidak Disambut di Filipina

Mantan pelatih timnas Inggris ini mendapat tugas baru untuk menangani timnas Filipina

Sven-Goran Eriksson
Foto: Claudio Bresciani/Reuters
Sven-Goran Eriksson

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sven-Goran Eriksson memulai karier barunya sebagai pelatih dengan menangani tim nasional Filipina. Sadar bekerja di negara dimana sepakbola kalah populer dari olahraga basket, pelatih asal Swedia itu tidak memperdulikan ketika tidak ada sambutan yang menarik kepadanya.

Mantan pelatih tim nasional Inggris berusia 70 tahun itu menikmati ketidak populerannya di Filipina.

"Tidak ada yang mengenal saya, ini sangat-sangat bagus," kata Eriksson sebelum memulai latihan sesi ketiga bersama timnas Filipina yang akan disiapkan untuk kejuaraan Piala AFF dan Piala Asia itu.

Ia mengatakan Filipina bukan negara sepakbola. Berbeda dengan Inggris yang begitu akrab dengan sepakbola.

"Anda lihat, disini bukan negara sepakbola. Jika saya di Inggris atau Italia atau negara lainnya, orang-orang tahu siapa saya. Tapi itu tidak apa-apa, ini sangat menyenangkan," katanya.

Eriksson menangani Azkals, julukan timnas Filipina, satu pekan menjelang jadwal pertandingan yang sangat padat. Dimulai dengan Piala AFF (kejuaraan sepak bola Asia Tenggara), dan putaran final Piala Asia yang lebih bergengsi lagi pada Januari tahun depan.

Ia berharap dapat meningkatkan gairah persepakbolaan di Filipina, yang dipicu dari keberhasilan lolos ke putaran final Piala Asia dan kiper Niel Etherigdge yang menjadi kiper asal Asia Tenggara pertama yang bermain di Liga Premier Inggris, yakni di klub Cardiff City.

Eriksson menggantikan mantan bek Inggris Terry Butcher yang mengundurkan diri dari jabatan pelatih tim Filipina tanpa sempat melakukan supervisi satu pertandingan pun.

"Ini sesuatu yang baru bagi saya. Ini negara dengan penduduk lebih dari 100 juta dan sepakbola bukan olahraga utama di masyarakatnya. Saya ingin mencoba untuk membuat sepak bola menjadi penting," katanya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement