REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebalap veteran, Neil Hodgson menilai terjadi persaingan ketat antara Valentino Rossi dan Maverick Vinales di paddock. Dia menilai Yamaha harus siap melaju tanpa Rossi dan mulai lebih mendengarkan Vinales.
"Sebelum GP Australia, Vinales bilang dia menginginkan lebih dari Yamaha. Sepertinya mereka (Yamaha) tak banyak mendengarkan Vinales. Itu mengejutkan saya sebab Yamaha adalah pabrikan besar. Orang-orang akan berpikir Yamaha tak bisa membuat kedua motornya sama," kata Hodgson, dilansir dari Speedweek, Senin (12/11).
Mantan juara British Superbike 2000 ini menilai Rossi dan Vinales hendaknya mengendarai dua sasis motor berbeda sesuai gaya mengemudi masing-masing. Sejauh ini Rossi masih menjadi magnet di Kejuaraan MotoGP yang menjadi ikon olah raga primer ini.
Dalam jangka panjang, sebut Hodgson Yamaha harus lebih mengandalkan Vinales. Yamaha tidak boleh hanya fokus pada Rossi. "Saya tak mendengar apa-apa dari Vinales. Hanya saja, jika dia tak puas dengan motornya, itu karena semuanya lebih fokus pada Rossi. Ini yang perlu diatasi," kata pembalap senior 44 tahun ini.
Musim ini Vinales memberikan podium pertama untuk Yamaha di Sirkuit Philip Island, Australia. Itu adalah kemenangan pertama Yamaha musim ini setelah 25 balapan. Rossi yang nyaris memberikan podium satu bernasib kurang beruntung karena terjatuh empat lap terakhir di Sepang, Malaysia.