Selasa 13 Nov 2018 18:27 WIB

Polusi Udara Ganggu Kejuaraan Dunia Tinju di New Delhi

New Delhi adalah salah satu kota dengan tingkat pencemaran udara tertinggi di dunia.

 Relawan membagikan masker, saat asap dan polusi beracun yang melanda kota New Delhi, Kamis (9/11).
Foto: EPA-EFE/Rajat Gupta
Relawan membagikan masker, saat asap dan polusi beracun yang melanda kota New Delhi, Kamis (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kejuaraan dunia tinju putri yang dimulai pekan ini di New Delhi, India, terganggu oleh polusi udara yang melewati batas aman di kota tersebut. Peserta harus mengenakan masker saat melakukan latihan.

Kejuaraan tersebut akan dimulai Kamis (15/11) hingga 24 November mendatang di ibu kota India. Namun para peserta mengeluhkan polusi udara yang disebabkan emisi kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran jerami sisa tanaman.

Tanpa banyak angin, tingkat polusi semakin menjadi masalah di New Delhi yang merupakan salah satu kota dengan tingkat pencemaran udara tertinggi di dunia.

"Keluarga saya cemas. Kami tahu situasi ini tidak bagus untuk tubuh," kata petinju Bulgaria Stanimira Petrova, peraih emas kelas bantam kejuaraan dunia 2014. "Ini menyulitkan. Saya memakai penutup hidung tapi harus membiasakan diri."

Pada Selasa (13/11), tingkat pencemaran udara sempat delapan kali dari batas aman. Pihak berwenang telah melarang kendaraan-kendaraan berat untuk memasuki Kota New Delhi dan memerintahkan pekerjaan konstruksi dihentikan. Penyemprotan air pun dilakukan untuk mengurangi debu yang beterbangan.

Tujuh petinju Eropa juga mengeluhkan polusi udara yang menyebabkan iritasi pada mata mereka. Pelatih tim Prancis Anthony Veniant mengataakan bahwa ia telah mengusulkan kepada panitia agar turnamen ini dipindahkan ke luar New Delhi, namun ditolak. "Kami merasa udara tidak bagus. Sejumlah orang tua para atlet cemas dan kami sampaikan kepada para atlet kami untuk membatasi keluar ruangan," kata Veniant.

Terpapar udara hingga level PM 2,5 dan PM 10 bisa menyebabkan sakit. Para dokter di Delhi melaporkan peningkatan jumlah pasien penyakit pernapasan.

Jay Kowli, sekjen Federasi Tinju India, mengatakan, pihaknya terus memantau kualitas udara di arena pertandingan, tempat latihan, dan hotel tempat para petinju menginap, serta belum ada rencana memindahkan tempat pertandingan. "Tidak mungkin memindahkan arena pertandingan. Fasilitas olahraga di Delhi adalah yang terbaik di India."

Sementara itu, pelatih tim tinju Swedia Daniel Nash mengatakan, meski polusi udara menjadi masalah namun ia meminta para atletnya untuk fokus menghadapi pertandingan. "Saya sampaikan kepada mereka untuk tidak menjadikan masalah ini berpengaruh pada penampilan nanti," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement