REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Klub kaya raya asal Inggris Manchester City dihadapkan dengan sanksi yang cukup berat dari FIFA. The Citizens terancam hukuman larangan membeli pemain baru selama satu tahun atau dalam dua periode jendela transfer karena kedapatan melanggar aturan pembelian pemain di bawah 18 tahun.
Investigasi FIFA menemukan City membeli pemain asal Belgia, Mathias Bossaerts pada 2012 lalu. Klub milik pengusaha kaya Uni Emirat Arab, Mansour bin Zayed Al Nahyan membeli Bossaerts dari klub Belgia Anderlecht dengan cara yang ilegal.
City disebut memberikan uang tip kepada kerabat pemain senilai 190 poundsterling. Saat itu Mathias Bossaerts masih berusia 18 tahun. Di mana seharusnya ia belum diperbolehkan dibawa ke luar negeri. Tapi City melakukan itu supaya lebih awal mengamankan jasa Bossaerts sebelum dibajak oleh klub lain.
Karena adanya bukti dan pengakuan dari keluarga pemain ini, investigator FIFA merekomendasikan hukuman larangan beraktivitas dalam dua jendela transfer kepada Manchester City.
"Tim investigator FIFA telah menemukan bukti Manchester City melakukan pelanggaran. Mereka ingin City dilarang membeli pemain setahun ke depan," begitu laporan dari The Telegraph, Sabtu (18/11).
Bossaerts mendapatkan gaji 5.980 pounds saat mengarungi musim perdananya di Etihad. Kemudian, jumlah itu terus bertambah di tahun-tahun selanjutnya.
Tiga musim terakhirnya bersama Manchester City, pemain pemain timnas Belgia U21 itu mendapatkan bayaran 110 ribu pounds permusim. Sampai pada akhirnya pada 2016, City menjual Bossaerts ke klub Belgia, K.V. Oostende. Musim ini, pemain dengan posisi sebagai bek tengah itu memperkuat klub Liga Belanda N.E.C Nijmegen.
Pihak Manchester City tidak lantas menerima begitu saja hukuman yang akan diberikan FIFA. Klub yang bermarkas di Etihad tersebut merasa adanya oknum FIFA yang ingin merusak reputasi City yang tengah naik daun di Liga Inggris dalam satu dekade terakhir. City merasa tidak melakukan kesalahan karena sudah membeli pemain muda sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Kami mengira ada upaya untuk merusak reputasi Manchester City," begitu pernyataan resmi daru The Citizens.
Chelsea Lebih Parah
City bukan tim Inggris pertama yang mendapatkan ancaman pelarangan pembelian pemain di jendela transfer. Sebelumnya, Chelsea juga terancam hukuman yang sama dan jauh lebih berat.
The Blues kedapatan membeli 14 pemain di bawah umur tanpa prosedural yang legal. Dengan jumlah pemain umur yang lebih banyak, The Blues terancam larangan membeli pemain baru selama empat tahun atau delapan jendela transfer.
Salah satu pemain muda di bawah umur yang dibeli Chelsea ialah bek asal Denmark, Andreas Christensen pada 2012 lalu. Saat itu Christensen masih berusia 16 tahun.
Pendekatan yang dilakukan Chelsea ialah dengan mendekati ayah pemain Sten Christensen. Chelsea pun mengangkat Sten sebagai pemandu bakat mereka di Denmark. Chelsea disebut mengeluarkan biaya 430 ribu pounds untuk membayar paket Andreas Christensen dan Sten Christensen.
Kemudian berdasarkan informasi dari kantor berita Prancis, The Blues pertama kali dicurigai melakukan praktik ilegal saat merekrut pemain muda asa Burkina Faso Bertrand Traore. Saat itu Traore belum berusia 18 tahun. Tapi The Blues sudah membawanya ke Stamford Bridge.
"Chelsea punya 14 kasus pembelian pemain muda secara ilegal. Untuk kasus Traore, Chelsea disanksi satu tahun. Kemudian untuk 13 kasus lainnya, hukuman ditambah tiga tahun," begitu laporan dari Media Part.