REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapten Persib Bandung Supardi Nasir mengambil pelajaran atas tuduhan yang diberikan padanya. Pihak manajemen Persib telah membantah tuduhan match fixing pada Supardi dan beberapa pemain lain. Kasus ini hanya dianggap permasalahan dari internal Persib.
Supardi mengaku sudah mendapatkan titik cerah atas masalah tersebut. Menurutnya, permasalahan itu sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang lagi.
Menurut Supardi, beban nama besar Persib membuat pemain harus menjamin nama baik pasukan Maung Bandung. Sehingga, para pemain tidak mungkin melakukan hal yang tidak terpuji, termasuk match fixing.
"Kalian tahu siapa pun yang masuk Persib, kami bukan siapa-siapa tetapi yang besar Persib. Siapa pun pemain, pelatih, manajemen Persib ya kami harus jaga marwah Persib itu tertanam dalam diri para pemain. Mustahil kami berkhianat," kata Supardi di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (21/11).
Supardi mengambil banyak pelajaran dari permasalahan ini. Kini ia termotivasi untuk dapat memenangkan sisa pertandingan dan kembali membawa Persib ke puncak klasemen. "Saya tidak sabar lagi untuk menikmati pertandingan, sebelumnya saya istirahat pun tidak bisa tenang. Keluarga tidak nyaman dengan keadaan itu. Setelah kejadian itu saya tidak bisa tidur dan hanya bisa menangis," kata dia.
Supardi berterima kasih pada keluarga, manajemen, dan pendukung Persib yang tetap menguatkannya. Sehingga, ia dapat kembali menyelesaikan sisa pertandingan dengan tenang.