Sabtu 24 Nov 2018 17:10 WIB

Timnas Indonesia Vs Filipina, Pertarungan Harga Diri

Bima Sakti bertekad menggagalkan perayaan kelolosan Filipina dari fase grup di GBK.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Filipina di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Sejumlah pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Filipina di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (23/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan menjamu Filipina dalam lanjutan penyisihan Grup B Piala AFF 2018. Peluang skuat Garuda untuk lolos ke babak semifinal sudah tertutup karena baru mengantongi tiga poin dari tiga pertandingan sebelumnya.

Namun demikian, pasukan pelatih Bima Sakti masih punya misi di laga yang akan digelar Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Ahad (25/11) malam WIB. Yaitu menjaga harga diri di depan puluhan ribu suporter Garuda Merah Putih di rumah sendiri. Indonesia juga bisa menjegal langkah tim asuhan Sven-Goran Eriksson.

Filipina masih berpeluang lolos ke semifinal. Tim berjuluk Azkals atau Street Dogs itu saat ini menduduki peringkat dua klasemen sementara Grup B dengan nilai tujuh. Poin yang persis sama dengan pemuncak klasemen Thailand. Filipina hanya butuh hasil imbang dengan Indonesia untuk mengunci satu tiket ke empat besar.

"Filipina terus menunjukkan kinerja positif. Saya yakin kami akan lolos ke semifinal," kata Eriksson dikutip dari laman resmi AFF, Sabtu (24/11).

Filipina menghadirkan kejutan di Piala AFF kali ini lantaran kehadiran mantan pelatih timnas Inggris itu di pinggir lapangan. Meski belum genap satu bulan menjadi juru taktik buat Phil Younghusband dan kawan-kawan, Eriksson mampu meningkatkan mental bertanding Filipina.

Pencapaian yang mendapat banyak acungan jempol ialah keberhasilan menahan tim kuat Thailand tengah pekan lalu. Hasil seri tersebut membuat langkah Indonesia terhalang untuk lolos ke empat besar.

Walau sedikit di atas angin, para pemain Filipina tidak mau menganggap remeh kekuatan Indonesia. Gelandang Manuel Ott menyebut kunci permainan pasukan Bima Sakti terletak pada Stefano Lilipaly dan Andik Vermansyah. Selain itu, dukungan maksimal dari suporter di GBK biasanya menghadirkan intimidasi mental tim tamu. "Indonesia tim yang patut diwaspadai," ucap Ott.

Bima Sakti yang masih dalam tekanan pasca-kegagalan lolos ke semifinal menolak melempar handuk atau menyerahkan kemenangan begitu saja kepada tim tamu. Bima bertekad menggagalkan perayaan kelolosan Filipina di GBK. Karena ia ingin Indonesia memenangkan laga terakhir Grup B untuk menunjukkan harga diri kepada publik dan kepada lawan.

Mantan asisten Luis Milla itu sudah memikirkan antisipasi permainan yang akan diperagakan Eriksson di GBK Nanti. Bima Sakti melihat postur tubuh pemain Filipina melebihi tinggi badan rata-rata pemain Indonesia. Eriksson melatih pemain timnas yang mayoritas pemain keturunan dan naturalisasi dari Eropa. Contohnya saja Stephan Schroek, Manuel Ott, dan Younghusband. "Tinggi badan mereka harus diwaspadai. Organisasi permainan Filipina juga bagus untuk transisi menyerang dan bertahan," ujar Bima Sakti.

Indonesia dipastikan tersingkir karena tidak beranjak dari peringkat dua terbawah klasemen Grup B. Indonesia hanya meraih satu kemenangan di tiga laga yakni atas Timor Leste. Sementara saat berhadapan dengan Singapura dan Thailand, Indonesia keok.

Piala AFF 2018 ini menjadi yang keempat buat Indonesia gagal lolos dari penyisihan grup. Indoesia juga gagal lolos fase grup Piala AFF pada tahun 2007, 2012, dan 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement