Ahad 25 Nov 2018 18:48 WIB

Menpora: PSSI Harus Evaluasi Kegagalan Timnas

Termasuk apakah ada persoalan internal di tubuh federasi

Pemain timnas Indonesia berjalan meninggalkan lapangan usai pertandingan melawan Thailand dalam laga lanjutan Piala AFF 2018 di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Pemain timnas Indonesia berjalan meninggalkan lapangan usai pertandingan melawan Thailand dalam laga lanjutan Piala AFF 2018 di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menilai kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 harus dievaluasi. Terutama oleh PSSI selaku induk olahraga sepak bola di Tanah Air.

"Saya harap ketua umum PSSI (Edy Rahmayadi) mengevaluasi, termasuk apakah ada persoalan internal di tubuh federasi," ujar Imam Nahrawi, Ahad (25/11).

Baca Juga

Menurut Cak Imam, sapaan akrabnya, apapun yang terjadi di tubuh federasi tidak boleh sedikitpun mengorbankan keinginan pemain dan pelatih. Terlebih menjelang pertandingan menghadapi Filipina di laga pamungkas babak penyisihan.

"Artinya, mereka akan berjuang sekuat tenaga sampai titik darah penghabisan. Jangan sampai cita-cita yang baik terhambat karena ada kepentingan di dalam organisasi," ucap Imam.

Menpora juga menegaskan dirinya akan mengevaluasi menyeluruh setelah turnamen yang diikuti seluruh negara di Asia Tenggara tersebut. Dan berharap ke depan Timnas Indonesia mampu meraih hasil maksimal dan berprestasi.

Timnas Indonesia dipastikan tersingkir dari persaingan Piala AFF 2018 setelah tidak mampu lolos dari Grup B akibat poin tidak mencukupi untuk mengejar posisi dua tim terbaik sebagai syarat lolos ke empat besar.

Pencapaian tak mampu beranjak dari fase grup tersebut mengulang catatan serupa skuat Garuda pada Piala AFF tahun 2007, 2012 dan 2014.

Hansamu Yama dan kawan-kawan masih menyisakan satu laga di grup, yakni menghadapi Filipina di pertandingan terakhirnya di Grup B, Minggu (25/11) malam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement