Rabu 28 Nov 2018 12:57 WIB

Klub Dukung Erick Thohir Kelola Sepak Bola Nasional

Restrukturisasi sepak bola Indonesia mendesak untuk dilakukan.

Sihar Sitorus
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Sihar Sitorus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemilik klub Pro Duta FC, Sihar Sitorus, mendukung Erick Thohir untuk ikut terlibat dalam mengelola sepak bola nasional. Menurutnya, sosok seperti Erick diperlukan sepak bola Indonesia. 

Dengan pengalaman dan jam terbangnya di sepak bola internasional, Sihar menilai, banyak hal positif yang akan dibawa Erick pada persepakbolaan Indonesia.

“Setuju dong (dengan figur Erick Thohir). Dia punya semua yang dibutuhkan,” kata pria yang juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI itu kepada Republika Online, Rabu (28/11). 

Namun, Sihar kembali menggarisbawahi bahwa sepak bola nasional akan bangkit jika seluruh pihak bersinergi. Menurutnya, perlu komitmen dari semua pihak untuk mengubah struktur negatif yang telah mengakar dari tinggat daerah hingga pusat.  “Persepakbolaan nasional juga membutuhkan komitmen dari pelaku untuk berubah,” kata Sihar menegaskan. 

Sihar pun mendukung usulan Erick Thohir tentang pentingnya membenahi persoalan kontrak pemain. Sebelumnya, Erick sempat mengutarakan bahwa persoalan kontrak pesepak bola nasional yang sangat singkat berpotensi mengancam performa pemain di lapangan. 

Akibat sistem kontrak pesepak bola Indonesia yang singkat itu, banyak pemain muda yang setiap tahun berganti klub. Hal itu dinilai Erick dalam mengganggu mental dan teknis pemain yang akhirnya bisa mengancam performanya. 

Terkait pandangan Erick ini, Sihar pun punya pandangan yang sama. “Setuju dengan pemikiran kontrak panjang. Aset klub adalah pemainnya,” kata Sihar. 

Namun, Sihar yang juga rival dari Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi dalam pemilihan gubernur Sumatra Utara menilai, persoalan yang terjadi di persepakbolaan nasional tidak harus dibebankan pada satu orang semata. 

Karenanya, dia tak sependapat jika pergantian ketua umum PSSI sebagai solusi final untuk mengatasi persoalan sepak bola nasional. Menurutnya, yang lebih mendesak untuk dilakukan adalah restrukturisasi persepakbolaan nasional. 

Pria yang juga wakil ketua staf ahli timnas Indonesia itu, restrukturisasi jauh lebih mendesak ketimbang sekadar melakukan bongkar pasang pengurus PSSI. Selama struktur persepakbolaannya bermasalah, kata Sihar, siapa pun yang duduk di kursi pengurus PSSI akan sulit menjalankan fungsinya. 

Sebab, persoalan persepakbolaan nasional sudah terjadi dalam jangka waktu yang lama. “Saya pikir, kita sudah melewati banyak tahapan hingga hari ini mulai dari beberapa kali dualisme dan pembekuan. Saya lebih melihat adanya kebutuhan restrukturisasi persepakbolaan nasional daripada pergantian ketum,” kata Sihar.

Restrukturisasi perlu dilakukan menyeluruh pada setiap elemen sepak bola nasional. Mulai dari kompetisi, pembinaan, suporter, klub, perwasitan, maupun federasi. 

“Sulit untuk mengatakan hanya satu yang dibenahi. Boleh dibilang federasi, liga, pembinaan, suporter, klub, wasit perlu overhaul (diperbaiki),” ujarnya. 

Sihar menegaskan, hal krusial yang perlu direstukturisasi adalah sistem yang telah lama mengakar. Dia pun mempertanyakan, apakah selama ini sudah ada perbaikan terkait legalitas hukum klub-klub di Indonesia. Tak hanya itu, persoalan finansial dan perwasitan perlu ada perbaikan yang total.

“Apakah legalitas semua klub sudah beres? Apakah finansial klub sudah mandiri? Apakah perwasitan sudah bebas titipan?” kata Sihar mengkritisi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement