REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilik Newcastle United Mike Ashley ingin menjual klubnya sebelum jendela transfer Januari. Dalam wawancara dengan Sky News pada Senin (3/12), ia mengatakan, pembicaraan tentang kesepakatan penjualan telah membuat kemajuan yang menjanjikan.

"Saya ingin ini terjadi sebelum jendela transfer Januari," katanya, dikutip Reuters.

Ashley sudah setahun resmi menempatkan klub dalam posisi untuk dijual. Ia mengatakan pada Oktober lalu belum menerima tawaran yang dapat diterima untuk klubnya. Tapi tiba-tiba, ia memberi kabar ada pihak yang menginginkan saham mayoritas miliknya. Pemegang saham mayoritas di apparel olahraga Sports Direct, berharap kesepakatan berlangsung cepat dan sesuai dengan tengat waktu yang diinginkannya.

"Realistis? Itu mungkin. Realistis mungkin kata yang terlalu kuat. Mudah-mudahan kami bisa melanjutkan wujud baik kami yang baru dan menyelesaikan kesepakatan."

Newcastle memiliki awal yang sulit pada awal musim di bawah pelatih Rafael Benitez. Tetapi mereka kemudian menorehkan tiga kemenangan berturut-turut yang mengeluarkan mereka dari zona degradasi sebelum kekalahan 3-0 di kandang oleh West Ham United pada akhir pekan. Newcastle berada di posisi 15 dalam klasemen dengan 12 poin dari 14 pertandingan.

Ashley, yang membeli saham mayoritas klub pada 2007, mengatakan dia tidak dalam pembicaraan eksklusif dengan pihak manapun. Tetapi ia menegaskan bahwa mereka dalam tahap yang lebih maju daripada yang pernah mereka lakukan.

Dia menambahkan bahwa setiap calon pembeli harus dapat memberikan dana transfer. "Saya sangat ingin menjualnya kepada pembeli yang tepat sehingga semua orang senang. Itu akan menjadi berita baik," kata dia seolah menyindir kelompok fan Newcastle yang kerap memintanya hengkang dari kepemilikan klub.

Ikuti Whatsapp Channel Republika