Selasa 04 Dec 2018 22:16 WIB

PSS Sleman Juara Liga 2 2018

Beberapa kali laga vs Semen Padang dihentikan karena para Slemania menyalakan flare.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Logo Liga 2
Foto: ist
Logo Liga 2

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PSS Sleman merebut gelar juara Liga 2 2018 usai mengalahkan Semen Padang FC. Laga final kompetisi sepak bola kasta kedua antara Si Elang Jawa vs Kabau Sirah di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12), berakhir dengan skor 2-0.

PSS sudah unggul sejak babak pertama. Gol striker gaek Cristian Gonzales pada menit ke-17 ke gawang Semen Padang membawa timnya unggul 1-0. Tapi usai gol tersebut, wasit Dwi Purba yang memimpin pertandingan terpaksa menghentikan sementara laga. Ini lantaran para Slemania, suporter PSS yang menonton langsung pertandingan, nekat menyalakan petasan dan suar api atau cerawat di dalam stadion.

Pertandingan dihentikan sementara sampai kepulan asap di dalam stadion pudar. Wasit atas izin pengawas pertandingan, meminta laga dilanjutkan. Tak lama setelah pertandingan kembali dilanjutkan, PSS berhasil menggandakan kedudukan. Persisnya pada menit ke-25 lewat penyerang Rifal Lastori yang berhasil kembali menjebol gawang Rendy Oscario. Semen Padang tertinggal 0-2. Skor tersebut pun bertahan sampai babak pertama pungkas.

Di babak kedua, Semen Padang mencoba mengejar skor tertinggal. Anak asuh pelatih Syafrianto Rusli beberapa kali punya peluang mencetak gol. Namun sayang, perlawanan penggawa asuhan pelatih Seto Nurdianto berhasil mengantisipasinya. Sampai menit ke-70, upaya Kabau Sirah tetap kandas. Skuat Elang Jawa tetap memimpin dengan keunggulan dua gol. Perubahan komposisi pemain dan atur ulang strategi tetap tak menghasilkan gol.

Menjelang menit ke-80-an, PSS mulai mengendurkan permainan menyerang. Upaya Semen Padang buntu karena para pemain lawan merapatkan lini pertahanannya.

Sampai menit ke-90, tetap tak ada lagi gol yang terjadi. Wasit memberikan tambahan waktu tiga menit. Akan tetapi, di masa injury time tersebut, hakim laga kembali menghentikan pertandingan. Para suporter kembali berulah dengan menyalakan suar api yang lebih masif.

Aksi para suporter tersebut bermaksud merayakan keberhasilan PSS menjuarai Liga 2. Namun tetap saja, perilaku para Slemania itu terlarang di pertandingan sepak bola mana pun. Sebab, larangan menyalakan cerawat merupakan aturan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). PSSI sebagai federasi nasional, kerap disiplin memberikan sanksi denda terhadap klub yang suporternya nekat menyalakan flare dan petasan saat pertandingan berlangsung.

Beberapa saat dihentikan di pengujung laga, wasit kembali meminta dua kesebelasan melanjutkan pertandingan. Beberapa saat setelah pertandingan kembali dilanjutkan, tak ada gol yang terjadi.

Sampai wasit meniup peluit tanda pertandingan selesai, skor 2-0 tetap. Semen Padang, harus menerima menjadi tim runner-up dan mengakui PSS menjadi kampiun utama di kompetisi Liga 2 musim ini. Namun gelar juara dan runner-up musim ini sebetulnya bukan menjadi tujuan utama bagi kedua kesebelasan.

Gelar juara dan runner-up sudah memastikan PSS dan Semen Padang sebagai tim promosi Liga 1 musim depan. Ada tiga tim dari Liga 2 yang dipastikan akan naik kelas ke kasta utama. Satu lagi, yakni Kalteng Putra FC yang sukses menempati posisi ketiga usai mengalahkan Persita Tangerang lewat skor 2-0, Selasa (4/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement