Rabu 05 Dec 2018 16:45 WIB

Modric Akui Messi-Ronaldo Tetap Abadi dalam Sejarah

Ia merasa tahun depan dirinya belum tentu bisa memenangkan Ballon d'Or lagi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Endro Yuwanto
Lionel Messi (kanan) dan Cristiano Ronaldo bersalaman dalam acara penghargaan FIFA di London, Senin (23/10).
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Lionel Messi (kanan) dan Cristiano Ronaldo bersalaman dalam acara penghargaan FIFA di London, Senin (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Peraih Ballon d'Or 2018 Luka Modric mengakui trofi bergengsi yang baru saja ia raih tidak cukup untuk menandingi kebesaran dua ikon sepak bola dunia zaman modern, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Modric menyebut Messi-Ronaldo tidak bisa ditandingi dalam sejarah sepak bola.

"Tidak ada yang bisa menandingi atau menyamai Messi dan Ronaldo dalam sejarah. Mereka berdua akan selalu jadi yang terbaik di olahraga ini," kata Modric dikutip dari Calciomercato, Rabu (5/12).

Modric yang sudah berusia 33 tahun merasa tahun depan dirinya belum tentu bisa memenangkan Ballon d'Or lagi. Tapi Messi dan Ronaldo, menurut pemain Real Madrid dan timnas Kroasia, itu masih berpeluang memenangkan Ballon d'Or beberapa tahun ke depan. Modric mengakui Messi dan Ronaldo sama-sama belum memperlihatkan penurunan kinerja.

Ronaldo sudah berusia 33 tahun dan masih tampil dengan performa terbaiknya bersama Juventus. Messi lebih muda lagi. La Pulga masih berumur 31 tahun dan sentuhan apiknya masih saja menjadi hiburan utama di setiap laga Barcelona. "Saya hanya pemain dari negara kecil, Kroasia," ujar Modric.

photo
Gelandang Real Madrid Luka Modric mencium Ballon d'Or pada acara seremoni penyerahan Golden Ball di Grand Palais, Paris, Perancis, Selasa (4/12) dini hari,

Modric kemudian menyinggung mengenai kontribusi mantan bosanya Zinedine Zidane untuk trofi Ballon d'Or dan pemain terbaik FIFA tahun ini. Saat keduanya masih bersama Real Madrid, Zidane pernah mengingatkan Modric kalau ingin jadi peraih Ballon d'Or, Modric harus menjadi pemain kunci baik di klub dan timnas.

Hal itu ditunaikan Modric di Madrid dan timnas Kroasia. Hasilnya, Modric menjadi dirijen lapangan tengah Real Madrid saat menjuarai Liga Champions tiga tahun beruntun.

Bersama the Blazers, Modric yang memang dipercaya menyandang ban kapten tim menjadi maestro lini tengah. Modric menjadi penggerak kinerja dan mentalitas Kroasia melangkah ke final Piala Dunia 2018 di Rusia. "Zidane mengatakan, saya harus menjadi pemain kunci untuk mendapatkan penghargaan hebat," ujar dia menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement