REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Periode kelam tengah menaungi sprinter Inggris, James Dasaolu. Atlet 31 tahun terancam gagal berpartisipasi di Olimpiade 2020 Tokyo.
Tendon achilles Dasaolu bermasalah, saat berlatih, pada akhir pekan lalu. Ia harus menjalani operasi dengan menghabiskan biaya sekitar 25 ribu poundsterling atau sekitar Rp 460 juta.
"Ini tantangan terbesar yang pernah saya hadapi dalam karier saya," kata peraih emas kejuaraan Eropa 2014, nomor 100 meter, dikutip dari BBC.
Dasaolu mengaku mengalami peningkatan dalam latihan. Itu sebelum tumitnya mengalami gangguan.
Proses pemulihan cedera tendon achilles memakan waktu dua tahun. Dengan ilmu pengetahuan kedokteran yang semakin canggih, rehabilitasi bisa dijalani dalam enam bulan.
Dasaolu berharap bisa sembuh secepatnya, hingga mempersiapkan diri di kejuaraan-kejuaraan lanjutan. "Dokter bedah mengatakan kepada saya. Saya memerlukan jenis operasi tertentu, jika saya ingin memiliki kans kembali ke level atas," ujar dia.
Selain emas di Kejuaraan Eropa 2014 di Zurich, nomor lari 100 meter, Dasaolu juga menjadi yang terbaik di kategori estafet, 4x100 meter. Itu terjadi pada Kejuaraan Eropa 2016 di Amsterdam, Belanda.
Dasaolu disebut-sebut salah satu bakat hebat asal Inggris di nomor atletik. Sejumlah atlet bahkan bersedia menyumbang dana demi operasi pemulihan yang bersangkutan.
Para donatur tersebut antara lain Adam Gemili, Tiffany Porter, Cindy Ofili, CJ Ujah, Dai Green, Martin Rooney, Daryll Neita, Reece Prescod, Haryy Aikiner-Aryeetey serta juara Paralympic Richard Whitehead. Sejauh ini dana terkumpul sekitar 4.000 poundsterling atau Rp 73 juta.