REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai dipastikan meraih peringkat ketiga Liga 1 Indonesia 2018, tim sepak bola Bhayangkara FC terus berjuang mempertahankan pelatihnya Simon McMenemy. Bhayangkara tidak ingin Simon pindah ke klub lain.
Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji menegaskan klubnya sangat ingin memperpanjang kontrak Simon McMenemy di Bhayangkara. Kerja sama itu telah berjalan sejak 2017 dan akan berakhir pada Januari 2019.
"Saya sebenarnya banyak dihubungi oleh pelatih-pelatih lain, tetapi prioritas kami tetap Simon. Saya sangat mengenal Simon, orang yang ramah dan mampu membuat pemain berprestasi. Sikapnya juga tidak aneh-aneh. Karena itu hubungan kami seperti hubungan keluarga," ujar Sumardji ketika ditemui di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Sabtu (8/12) malam.
Dia melanjutkan, dirinya pribadi telah berdiskusi dengan Simon. Namun, Simon belum membuat keputusan setelah dia mendapatkan tawaran klub, termasuk dari luar negeri. J
ika memang memutuskan tidak memperpanjang kontraknya, Bhayangkara tampaknya lebih ikhlas melepas pelatih asal Skotlandia tersebut menangani tim di luar Indonesia. "Kalau dia mendapatkan tawaran dari tim di Indonesia, saya akan terus melakukan negosiasi sampai Simon bertahan," tutur Sumardji.
Simon menggoreskan sejarah gemilang di Bhayangkara. Bergabung pada 2017, Simon membuat Bhayangkara menjadi salah satu tim yang sangat diperhitungkan di kancah sepak bola nasional.
Simon berhasil mempersembahkan gelar juara Liga 1 Indonesia tahun 2017. Pada musim 2018, dia mengantarkan timnya merebut posisi ketiga Liga 1 dan berpeluang tampil di turnamen Asia.
Simon McMenemy memang belum memutuskan ke klub mana dia berlabuh setelah kontraknya di Bhayangkara selesai. Kendati demikian, dia mengisyaratkan hengkang setelah mengatakan Bhayangkara memerlukan wajah-wajah baru di skuat untuk musim depan.
"Saya sudah melakukan segalanya untuk Bhayangkara selama dua tahun ini. Saya kira sudah waktunya untuk wajah baru dan ide-ide baru. Banyak hal positif yang sudah kami lakukan bersama di klub ini dalam dua tahun terakhir. Bhayangkara menjadi klub yang seimbang dengan perpaduan pemain senior dan pemain muda," tutur Simon.
Jika hengkang dari Bhayangkara, Simon mengakui itu adalah situasi yang sangat berat karena semua elemen di klub menginginkannya tetap bertahan. Selain itu, Bhayangkara seperti keluarga bagi Simon.
Pemain Bhayangkara juga meminta pelatihnya untuk kembali melanjutkan petualangan di tim. Penjaga gawang Bhayangkara, Wahyu Tri Nugroho, menyebut, jarang pelatih seperti Simon di Indonesia.
"Pelatih memberikan dukungan penuh kepada saya ketika saya harus operasi tahun lalu. Dia sangat peduli kepada pemain dan jarang pelatih yang seperti itu," tutur Wahyu.